Kenangan Manis Megi dan Keponakan Bersalaman dengan Paus Fransiskus, Kalung Rosario Jadi Tanda Cinta
JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta pada September 2024 lalu meninggalkan kenangan manis, terutama untuk umat Katolik.
Paus Fransiskus disambut dengan sukacita oleh umat Katolik Indonesia. Saat berkeliling Jakarta, Paus Fransiskus menerima sambutan hangat di setiap ruas jalan.
Hari ini, Senin 21 April 2025 Paus Fransiskus meninggal dunia akibat sakit yang diidapnya.
Namun ada kisah menarik yang langsung dialami Megi dan dua keponakannya saat mendapat kesempatan bersalaman dengan Paus Fransiskus.
Bukan hanya bersalaman tetapi juga mendapatkan benda yang luar biasa diberikan oleh Paus Fransiskus.
Megi, seorang wanita dari Citayam, Bogor, Jawa Barat, juga mantap ingin menyapa langsung Paus Fransiskus. Ia mengajak serta kedua keponakannya, Nindita (12) dan Tiana (7), menuju kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Mengetahui jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Megi dan keponakannya sudah bersiap sejak subuh. Mereka ingin menyapa Paus Fransiskus yang dikenal ramah dan sering berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Jam delapan pagi saya sudah sampai di sana, awalnya di sana ditolak, kami pindah ke yang arah sini (Jalan Cut Mutia menuju Tugu Tani)," kata Megi, kala itu.
Di saat hampir menyerah, Megi dan kedua keponakannya justru beruntung dapat bersalaman langsung dengan Paus Fransiskus. Momen berharga itu terjadi ketika Paus Fransiskus meninggalkan Gedung KWI.
Mobil Paus Fransiskus bergerak pelan setelah keluar dari Gedung KWI, sesekali berhenti. Pada momen tersebut, Paus Fransiskus menunjukkan kebiasaannya dengan menurunkan jendela dan menyapa langsung masyarakat.
Melalui para pengawalnya, Paus Fransiskus mengisyaratkan agar anak-anak mendekat. Nindita dan Tiana pun maju, bersalaman dengan Paus Fransiskus, dan menerima berkat.
"Hati Tuhan bergerak sama pengawalnya, anak ini dipanggil, dikasih kalung Rosario sama permen. Tadi katanya dia enggak mau keramas. Saya bilang iya boleh, enggak apa-apa," ungkap dia.
Megi tak kuasa menahan air mata harunya, masih tak percaya keluarganya mendapatkan momen istimewa itu. Terlebih lagi, momen ini dialami keponakannya, Tiana, menjelang ulang tahunnya yang kedelapan.
“Dia (Tiana) hari Minggu ulang tahun ke-delapan, jadi ini kado ulang tahun luar biasa buat Tiana," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait