Bahkan banyak warga yang menjadikannya sebagai spot foto selfie maupun sekadar mengabadikannya. Arianto menceritakan, awalnya patung dirancang dengan tinggi 3 meter, namun karena anggaran yang memadai akhirnya diputuskan dibangun setinggi 7 meter.
Dia mengaku meski berlatar belakang seni rupa dua dimensi, dia memiliki minat kuat pada seni tiga dimensi. Patung biawak ini merupakan karya ketiganya dalam bentuk patung. Sebelumnya dia membuat patung Ganesha untuk sebuah kafe dan homestay, serta patung kuda.
Alasannya memilih biawak sebagai ikon karena satwa tersebut masih banyak ditemui di wilayah Wonosobo. Meski patung itu sempat viral di media sosial, Arianto menyikapinya dengan tenang.
“Kalau masyarakat senang, saya ikut senang. Kalau kecewa, saya juga kecewa. Tapi sejauh ini banyak sambutan dan dukungan positif,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait