Sementara, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, Nengah Wirta Darmayana menyampaikan, meski hanya dua Ogoh-ogoh yang ditampilkan, namun tidak mengurangi kualitas pawai.
"Ada sekitar 850 orang ikut meramaikan acara ini. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu karena kita efisiensi sehingga kita mengurangi jumlah namun tidak mengurangi kualitas. Kami mohon dukungannya mudah-mudahan pada tahun-tahun yang akan datang kita melaksanakan kegiatan yang sama yang lebih meriah," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pawai Ogoh-ogoh dan Karnaval seni budaya lintas agama ini merupakan wujud nyata dalam membangun kerukunan di Kota Semarang.
"Apalagi Kota Semarang saat ini sudah mendapatkan predikat sebagai kota toleran kelima di seluruh Indonesia," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait