JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ada banyak penyakit yang sering muncul ketika musim pancaroba. Pasalnya, saat pancaroba yaitu masa peralihan antara musim hujan dan musim kemarau sering kali menyebabkan perubahan cuaca ekstrem yang tidak menentu.
Perubahan ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan memicu berbagai penyakit. Musim pancaroba adalah masa yang rawan bagi kesehatan karena tubuh harus beradaptasi dengan perubahan cuaca yang cepat.
Kunci utama pencegahan penyakit di musim ini adalah menjaga daya tahan tubuh dengan gaya hidup sehat, kebersihan lingkungan, dan waspada terhadap gejala awal penyakit.
Berikut adalah 11 penyakit yang umum terjadi di musim pancaroba dan perlu diwaspadai, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (6/5/2025).
1. Influenza (Flu)
Flu adalah infeksi virus yang sangat umum di musim pancaroba. Gejalanya meliputi demam, batuk, pilek, nyeri otot, dan kelelahan. Virus flu menyebar melalui droplet udara saat orang bersin atau batuk.
Pencegahan:
* Vaksinasi flu tahunan
* Menjaga kebersihan tangan
* Menghindari kontak dengan penderita
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA mencakup penyakit seperti batuk pilek, bronkitis, hingga pneumonia. Cuaca yang tidak menentu memicu pertumbuhan virus dan bakteri penyebab ISPA.
Pencegahan:
* Menggunakan masker
* Menjaga kelembapan udara dalam ruangan
* Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Musim pancaroba dengan curah hujan tak menentu bisa mempercepat perkembangbiakan nyamuk ini.
Pencegahan:
* Menguras tempat penampungan air
* Menutup wadah air
* Menghindari gigitan nyamuk dengan obat anti nyamuk atau kelambu
4. Diare
Perubahan suhu dan kelembapan saat musim pancaroba dapat memengaruhi kualitas makanan dan air. Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat menyebabkan diare.
Pencegahan:
* Makan makanan yang dimasak dengan baik
* Hindari jajanan yang tidak higienis
* Minum air matang
5. Tipes (Demam Tifoid)
Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Pencegahan:
* Menjaga kebersihan makanan dan minuman
* Cuci tangan sebelum makan
* Hindari konsumsi makanan mentah dari luar
6. Asma
Penderita asma sering kali mengalami kekambuhan saat cuaca berubah drastis. Udara dingin atau kering bisa memicu penyempitan saluran napas.
Pencegahan:
* Hindari paparan debu dan asap
* Gunakan alat bantu pernapasan jika diperlukan
* Jaga suhu ruangan tetap stabil
7. Alergi Kulit
Perubahan suhu dan kelembapan bisa menyebabkan kulit menjadi kering atau iritasi, serta memicu alergi.
Pencegahan:
* Gunakan pelembap kulit
* Hindari bahan kimia iritatif
* Kenakan pakaian berbahan lembut dan bersih
8. Sakit Kepala dan Migrain
Perubahan tekanan udara dan suhu yang ekstrem bisa memicu sakit kepala atau migrain, terutama pada orang yang sensitif.
Pencegahan:
* Istirahat cukup
* Minum air putih yang cukup
* Hindari paparan sinar matahari langsung terlalu lama
9. Radang Tenggorokan
Biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan sering muncul saat pergantian musim karena daya tahan tubuh menurun.
Pencegahan:
* Minum air hangat
* Hindari makanan berminyak dan pedas
* Gunakan masker di tempat umum
10. Cacar Air
Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster. Perubahan musim bisa meningkatkan penyebaran virus, terutama di lingkungan padat.
Pencegahan:
* Vaksinasi
* Isolasi penderita
* Hindari kontak langsung dengan penderita
11. Konjungtivitis (Mata Merah)
Infeksi pada selaput mata ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi. Penyebaran meningkat saat udara berdebu dan lembap.
Pencegahan:
* Hindari menyentuh mata dengan tangan kotor
* Gunakan kacamata pelindung saat di luar rumah
* Cuci tangan dengan sabun.
(Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait