JAKARTA, iNewsSemarang.id - Soal kemungkinan penetapan awal puasa 1 Ramadan 1443 H yang tidak sama antara organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul ulama (NU) serta pemerintah, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid bersuara.
Wamen Zainut menyebut bahwa perbedaan tersebut nantinya harus diterima dengan lapang dada.
"Perbedaan itu menjadi hal yang harus diterima dengan lapang dada," kata Zainut saat ditemui MNC Portal di Jakarta, Jumat (25/03/2022)
Menurut Zainut, perbedaan tersebut adalah hal yang biasa terjadi. Dia yakin umat Islam di Indonesia memiliki rasa toleransi terhadap yang berbeda pandangan. "Kita harus saling toleransi karena perbedaan itu satu hal yang sudah terbiasa yang terjadi di Indonesia," tutur dia.
Seperti diketahui, Muhammadiyah telah memperkirakan awal bulan puasa Ramadan akan jatuh pada Sabtu 2 April 2022.
Hal itu diputuskan dalam Kalender Islam Global 1443 H yang diterbitkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sementara NU dan pemerintah belum merilis tanggal awal puasa 2022. NU nantinya akan menentukan awal ibadah puasa melalui pelaksanaan rukyatul hilal di 35 titik, sedangkan pemerintah di 101 titik di seluruh Indonesia.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait