CILACAP, iNewsSemarang.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat masih berpotensi melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) meski sebagian daerah telah memasuki musim kemarau.
"Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Jawa Tengah periode dasarian pertama bulan Juni 2025 yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, hujan lebat masih berpotensi terjadi di 10 kabupaten hingga 3 Juni," jelas Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip dari Antara, Senin (2/5).
Dia menyebutkan, 10 kabupaten yang berpotensi terjadi hujan lebat itu meliputi Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Temanggung, Purworejo, Sragen, dan Grobogan.
Namun demikian, kata dia, potensi hujan lebat itu tidak merata di seluruh wilayah masing-masing kabupaten, melainkan hanya di beberapa kecamatan atau bersifat sporadis.
"Meskipun terdapat 10 kabupaten yang masih berpotensi terjadi hujan lebat, hanya dua kabupaten yang berstatus waspada curah hujan tinggi, yakni Wonosobo dan Karanganyar, karena curah hujan di dua kabupaten ini diprakirakan mencapai kisaran 150-200 milimeter per dasarian," sebutnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam informasi peringatan dini cuaca dan iklim yang dikeluarkan BBMKG Wilayah II juga disebutkan bahwa dari 54 zona musim (ZOM) di Jateng, sebanyak 5 ZOM diantaranya telah memasuki musim kemarau pada dasarian kedua bulan Mei.
Menurut dia, kelima ZOM tersebut terdiri atas Jateng 12 yang meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan bagian utara, Pemalang bagian utara, dan Tegal bagian timur laut.
Selanjutnya, Jateng 23 yang meliputi sebagian besar Kabupaten Batang bagian utara, Jateng 24 yang meliputi sebagian Batang bagian timur laut, sebagian Demak bagian barat, Kendal bagian utara, dan Kota Semarang bagian utara.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait