Penanganan dan Pengobatan
Penanganan Sindrom Steven Johnson harus dilakukan di rumah sakit dengan rawat inap. Langkah awal yang paling penting adalah menghentikan penggunaan obat yang dicurigai menjadi penyebab. Perawatan suportif meliputi pengelolaan luka, pengendalian rasa sakit, dan pencegahan infeksi sekunder. Dalam beberapa kasus, terapi imunosupresan dengan kortikosteroid atau siklosporin dapat diberikan untuk mengurangi reaksi imun yang berlebihan.
Pemulihan dari SJS bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung tingkat keparahan dan respons terhadap pengobatan. Komplikasi jangka panjang seperti gangguan penglihatan dan jaringan parut kulit juga perlu diwaspadai.
Sindrom Steven Johnson dan Dugaan Kasus pada Jokowi
Kasus dugaan Sindrom Steven Johnson pada Presiden Jokowi menjadi sorotan setelah adanya perubahan kondisi kulit yang signifikan pada wajah dan lehernya pasca kunjungan ke Vatikan. Ajudan pribadi Jokowi menyatakan bahwa mantan presiden tidak dapat hadir pada acara tertentu karena penyakit kulit yang dideritanya, yang kemudian diduga kuat sebagai SJS.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak medis, dugaan ini menimbulkan perhatian luas karena SJS adalah penyakit yang langka dan serius. Kasus ini juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap efek samping obat dan perlunya penanganan cepat pada gejala awal penyakit kulit yang mencurigakan.
Apa itu Sindrom Steven Johnson? Sindrom Steven Johnson adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian khusus, ditandai dengan reaksi alergi berat yang menyerang kulit dan mukosa, biasanya dipicu oleh obat atau infeksi.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait