JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kondisi kesehatan terkini Presiden RI ke -7 Joko Widodo (Jokowi) tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya, Jokowi diduga mengidap penyakit Sindrom Steven Johnson usai berkunjung ke Vatikan. Lantas, Apakah Sindrom Steven Johnson itu?
Sindrom Steven Johnson (SJS) adalah reaksi alergi berat yang menyerang kulit dan selaput lendir, yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Apa Itu Sindrom Steven Johnson?
Sindrom Steven Johnson adalah reaksi hipersensitivitas tubuh yang biasanya dipicu oleh obat-obatan tertentu atau infeksi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam merah atau keunguan yang menyebar luas, disertai lepuhan pada kulit dan selaput lendir seperti mulut, mata, hidung, dan alat kelamin. Lapisan atas kulit yang terkena akan mati dan mengelupas, menyebabkan rasa sakit yang hebat.
Menurut Djuanda A. dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 5, Sindrom Steven Johnson merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi yang mengakibatkan kematian sel-sel kulit sehingga epidermis mengelupas dan memisahkan dari dermis.
Sindrom ini dianggap sebagai reaksi hipersensitivitas kompleks yang mempengaruhi kulit dan selaput lendir, dengan manifestasi klinis berupa eritema, vesikel, dan bula yang dapat disertai purpura. Penyakit ini bersifat akut dan pada bentuk yang berat dapat menyebabkan kematian, sehingga merupakan kegawatdaruratan penyakit kulit.
Secara medis, SJS termasuk kondisi langka dan serius yang memerlukan penanganan di rumah sakit karena berpotensi menyebabkan komplikasi berat seperti pneumonia, sepsis, hingga kematian. Sindrom ini juga dikenal sebagai bentuk ringan dari toxic epidermal necrolysis (TEN), yang merupakan kondisi dengan tingkat keparahan lebih tinggi.
Penyebab Sindrom Steven Johnson
Penyebab utama Sindrom Steven Johnson adalah reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat yang sering menjadi pemicu antara lain:
- Obat asam urat, seperti allopurinol
- Obat pereda nyeri, seperti meloxicam, naproxen, piroxicam, paracetamol, dan ibuprofen
- Antibiotik, terutama penisilin dan golongan sulfonamida
- Obat antikejang seperti phenytoin, carbamazepine, dan lamotrigine
- Obat antivirus seperti nevirapine
Selain obat, infeksi virus seperti herpes simplex, herpes zoster, pneumonia, HIV, dan hepatitis juga dapat memicu SJS. Pada beberapa kasus, paparan sinar ultraviolet dan radioterapi juga menjadi faktor pemicu.
Gejala Sindrom Steven Johnson
Gejala awal SJS biasanya menyerupai flu, termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, batuk, dan rasa tidak enak badan. Setelah itu, muncul ruam merah atau ungu yang menyebar cepat di kulit, disertai lepuhan dan pengelupasan kulit. Luka juga dapat muncul di mulut, mata, hidung, dan alat kelamin, menyebabkan rasa perih dan nyeri hebat.
Gejala lain yang perlu diwaspadai meliputi:
- Peradangan dan pembengkakan pada wajah dan lidah
- Rasa panas dan nyeri pada mata
- Luka lepuh yang menyebar luas dan kulit yang mengelupas
- Kesulitan menelan dan berbicara akibat luka di mulut
Jika gejala ini muncul, segera cari pertolongan medis karena SJS adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan intensif.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait