Sinergi APBN dan APBD Dorong Stabilitas Perekonomian Jawa Tengah

Ahmad Antoni
APBN terus memainkan peran strategis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di tengah tantangan eksternal dan tekanan harga komoditas global. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Hingga akhir Mei 2025, APBN terus memainkan peran strategis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di tengah tantangan eksternal dan tekanan harga komoditas global. 

Sebagai instrumen fiskal yang responsif, APBN hadir mendukung stabilitas ekonomi daerah melalui percepatan belanja negara, penguatan perlindungan sosial, serta dorongan pada sektor produktif yang menjadi tulang punggung ekonomi regional. 

Perkembangan Perekonomian Regional 
Di tengah gejolak perekonomian global, provinsi ini tetap menunjukkan resiliensi yang kuat. Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I 2025 tercatat sebesar 4,96% (yoy), menandakan aktivitas ekonomi yang terus bergerak dan membaik. 

“Pada Mei 2025, Inflasi yang terkendali di angka 1,66% (yoy) menunjukkan efektivitas berbagai kebijakan stabilisasi harga, sementara peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi 120,8 yang lebih tinggi daripada IKK nasional mencerminkan persepsi positif masyarakat terhadap arah perekonomian di Jawa Tengah,” jelas  Triana Ambarsari Plt. Kepala Bidang PPA II, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah, dalam siaran pers, Selasa (24/6).

Di sektor riil, indikator kesejahteraan seperti Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencapai 111,67 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 98,96 menunjukkan ketahanan konsumsi rumah tangga. Dengan sinergi antara kebijakan fiskal nasional dan program pembangunan daerah, Jawa Tengah optimis melanjutkan langkah menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Dukungan nyata dari APBN terus mengalir, menopang produktivitas sektor strategis dan memperkuat daya beli masyarakat. 

Perkembangan Kinerja Fiskal Regional 
Peran APBN dalam menggerakkan pembangunan di Jawa Tengah terus terasa nyata. Sampai dengan Mei 2025, kinerja fiskal menunjukkan performa yang tangguh. Pendapatan negara telah mencapai Rp43,77 triliun atau 33,80% dari target tahunan, sementara belanja negara terealisasi sebesar Rp39,92 triliun atau 37,46% dari pagu. 

Capaian ini mencatatkan surplus sebesar Rp3,85 triliun, menandakan tata kelola fiskal yang pruden dan responsif terhadap tantangan ekonomi, serta menjadi fondasi kuat untuk menjaga momentum pertumbuhan daerah. 

“Struktur penerimaan APBN Jawa Tengah hingga Mei 2025 menunjukkan komposisi yang solid. Penerimaan perpajakan berkontribusi sebesar Rp17,7 triliun (30,27%), diikuti oleh penerimaan bea dan cukai sebesar Rp22,92 triliun (35,12%), serta PNBP yang mencatat pertumbuhan menggembirakan hingga Rp3,13 triliun (55,15%),” jelasnya.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network