SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pemerintah Kota Semarang berpartisipasi dalam ajang Penghargaan Kota Sehat “Swasti Saba” 2025. Wali Kota Semarang, Agustina menegaskan bahwa tujuan utamanya mengikuti ajang tersebut adalah untuk membangun budaya hidup sehat bagi seluruh warga.
“Target untuk menang itu nomor dua. Target pertama adalah bagaimana warga kita memiliki budaya hidup sehat. Kalau hanya memburu penghargaan, kadang setelah lomba selesai kita kembali ke budaya lama,” ujar Agustina saat memimpin Rapat Koordinasi Forum Kota Sehat di Rumah Sakit Wongsonegoro (RSWN), Rabu (25/6).
Lebih lanjut, dirinya mengharapkan budaya hidup sehat bisa menjadi kebiasaan, menjadi kesadaran, dan tindakan bersama menuju kota yang sehat. Dalam rapat tersebut, dibahas strategi dan kesiapan lintas sektor dalam penilaian Swasti Saba, yang digelar dua tahun sekali oleh pemerintah pusat.
Agustina juga menekankan bahwa kota sehat harus menjadi kesadaran bersama, bukan sekadar proyek pemerintah. Ia juga memberi apresiasi khusus kepada para relawan yang selama ini bekerja secara senyap tanpa sorotan publik.
“Mungkin belum mendapat apresiasi apa pun, tapi kerja panjenengan sangat berarti dan Saya yakin apresiasi tertinggi kawan-kawan adalah saat predikat Wistara dapat kita raih kembali,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam, menyebut keberhasilan Forum Kota Sehat bergantung pada kekompakan dan pemberdayaan masyarakat.
“Forum ini independen, namun tidak bisa berdiri sendiri. Kami masih punya PR di beberapa tatanan, termasuk kehidupan masyarakat sehat mandiri dan penanggulangan bencana,” ujar Hakam.
Sedangkan, Ketua Forum Kota Sehat, Prof. Hanifa Maher Denny, menekankan pentingnya perubahan budaya sebagai inti kota sehat.
“Semarang itu kota cantik, tapi kalau masih ada TBC, Bu Wali pasti tidak tenang. Kota sehat bukan soal anggaran, tapi kesadaran kolektif,” tegasnya.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait