“Kami akan memperluas pasar Pertamax Green di beberapa wilayah seperti di Solo, Tegal, Yogjakarta, Semarang dan daerah-daerah lainnya di Jateng-DIY,” ujar Taufiq.
Menurutnya, meningkatnya konsumsi Pertamax Green menunjukkan kesadaran masyarakat Semarang terhadap penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Karena penggunaan BBM ramah lingkungan dianggap mampu mengurangi polusi udara, sehingga aman untuk lingkungan.
“Masyarakat kini sudah sangat peduli dengan isu lingkungan dan mendukung penggunaan BBM rendah emisi. Ini terbukti dengan penggunaan Pertamax Green yang rata-rata per haru mencapai 4.000 Kl,” ujarnya.
Diketahui, Pertamax Green merupakan jenis bahan bakar berkualitas tinggi dan ia ramah lingkungan yang memiliki kandungan Research Octane Number (RON) 95 yang dicampur dengan bioetanol 5% berbasis nabati seperti tebu, sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait