Dia menjelaskan bahwa pendidikan ini dirancang untuk mencetak prajurit Tamtama yang berkarakter, disiplin, serta memiliki jasmani prima dan kemampuan tempur mumpuni. Para siswa akan ditempa menjadi prajurit muda yang tanggap, tanggon, dan trengginas, serta responsif terhadap perkembangan teknologi.
“Kalian dituntut menjadi sosok prajurit TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif),” ujarnya.
Dikmata Infanteri TA 2025 merupakan bagian dari program strategis TNI AD dalam rangka memperkuat satuan teritorial baru di seluruh wilayah, termasuk di jajaran Kodam IV Diponegoro. Kebutuhan akan prajurit Tamtama terus meningkat seiring dengan pembangunan 100 satuan baru di berbagai Kotama.
Pangdam juga menekankan bahwa proses pendidikan ini merupakan bagian dari pembangunan kekuatan personel TNI AD, sekaligus sebagai bentuk penguatan pertahanan negara di tengah dinamika lingkungan strategis yang terus berkembang. Selain itu kepada seluruh jajaran pelatih agar melaksanakan proses pendidikan dengan optimal dan bertanggung jawab, tetap memprioritaskan aspek keselamatan, serta membentuk karakter prajurit yang tangguh dan siap mengabdi.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait