Tunjukkan Taji Lawan China di Ajang Non-IBF
Salah satu momen legendaris dalam karier Iie Sumirat terjadi di Kejuaraan Invitasi Asia 1976 di Bangkok. Turnamen tersebut istimewa karena menjadi ajang unjuk kekuatan antara pemain Indonesia dan China, yang saat itu belum bergabung dengan badan bulutangkis dunia IBF.
Iie sukses mengalahkan tunggal putra China, Hou Jiachang, di final dan mengantar Indonesia tampil sebagai juara. Kemenangan itu menjadi penanda superioritas Indonesia di kawasan Asia, sekaligus menjadi salah satu pencapaian individu terbaik sepanjang kariernya.
Ukir Sejarah di Kejuaraan Dunia Pertama
Tak hanya di Asia, prestasi Iie juga diakui di level dunia. Pada Kejuaraan Dunia 1977, yang merupakan edisi perdana, ia berhasil menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia. Raihan tersebut menambah daftar panjang kontribusinya bagi Merah Putih.
Kepergian Iie Sumirat menandai akhir dari sebuah era. Sosoknya bukan hanya dihormati karena prestasi, tetapi juga karena dedikasi dan semangatnya dalam membangun bulutangkis nasional.
Selamat jalan, legenda. Namamu akan terus hidup di hati rakyat Indonesia dan generasi penerus olahraga bulutangkis.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait