UGM akhirnya menerima informasi jika kegiatan berupa peluncuran buku. Karena sudah bernuans politis, UGM tidak bersedia terlibat dan memfasilitasi acara tersebut. Apalagi pemesanan juga tidak mengikuti prosedur sehingga dilakukan pembatalan.
UGM mendukung keterbukaan dalam pertukaran gagasan dan berkomitmen untuk berkontribusi positif untuk mewujudkannya. UGM bertanggung jawab untuk melakukan dan mendukung pertukaran gagasan yang sehat guna menjaga kondisi yang kohesif/tenang di masyarakat.
“Bagi UGM, acara yang dimaksud di atas tidak menunjukkan keterbukaan dari awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu sehingga dengan ini UGM melakukan penolakan,” katanya.
Sebelumnya, Roy Suryo mengatakan, insiden yang mengiringi peluncuran buku merupakan bentuk gangguan.
“Kita kembali ke kegelapan. Barusan kita melihat bersama bahwa ada tangan-tangan jahat yang mematikan listik dan AC di ruangan ini. Tolong dicatat,” kata Roy Suryo di UC UGM.
Dia mengatakan, dirinya bersama dua rekannya yakni, Rismon dan Dokter Tifa adalah alumni UGM dan berhak menggunakan fasilitas yang dibuka untuk umum.
“Kami sudah mendapatkan izin dan juga down payment. Tiba-tiba dibatalkan hanya lewat Whats App,” ucapnya.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait