Semarak Festival Budaya Manggarai 2025 di Semarang, Menjaga Semangat Perjuangan lewat Tari Caci

Ahmad Antoni
Atraksi tari Caci dalam Festival Budaya Manggarai 2025 di Kota Semarang, Minggu (24/8/2025). Foto iNewsSemarang.id

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Festival Budaya Manggarai di Semarang, Minggu 24 Agustus 2025, berlangsung semarak. Sekitar 1000 orang keluarga besar Manggarai dari Semarang, Solo, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta hingga Salatiga ikut meramaikan gelaran festival.

Kegiatan Festival Budaya Manggarai Flores NTT diawali dengan karnaval di sepanjang jalan Ahmad Yani dan berakhir di halaman RRI Semarang. Di tempat ini, beragam tarian tradisional khas daerah disuguhkan diantaranya tarian Jawa, Kalimantan, Papua, Ende dan puncaknya disuguhi tari Caci, khas Manggarai.

Diketahui, tari caci merupakan tarian tradisional asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan perpaduan antara seni tari dan permainan rakyat berformat perang simbolis antara dua penari pria. 

Para penari saling bertanding menggunakan cambuk (larik) sebagai penyerang dan perisai (nggiling) sebagai penangkis, namun dengan tujuan menunjukkan sportifitas dan kejantanan, bukan untuk melukai. 

Ketua Panitia Festival Budaya Manggarai 2025, Fransiskus Sutomo Tampang menjelaskan Festival Budaya Manggarai Flores NTT ini merupakan wujud merawat budaya atau warisan leluhur agar tetap lestari.

“Sebagai generasi muda merupakan kewajiban kita, tanggung jawab kita untuk terus memelihara dan merawat budaya atau warisan leluhur kita terutama tarian-tarian adat Manggarai pada hari ini kita tampilkan,” kata Fransiskus.

“Kita bersyukur dengan momen ini kita jadikan sebagai momen untuk memeriahkan juga HUT RI yang ke-80. Tujuannya juga untuk memperkealkan budaya-budaya dari Manggarai atau budaya NTT khususnya di Manggarai karena ini kebetulan di Manggarai Labuhan Bajo pariwisata premium,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan festival budaya Manggarai ini juga menarik minat masyarakat Jawa Tengah supaya bisa mengeksplore kekayaan budaya pariwisata di Manggarai pada khususnya. “Kegiatan menampilkan beberapa tarian, berkolaborasi dengan tarian asal Kalimantan, Papua, Ende, puncaknya adalah tarian caci,” ujar Frans.

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan tema festival yakni kita sebagai generasi muda mewarisi atau mengingat warisan-warisan leluhur yang sudah diberikan kepada kita supaya kita tetap mengenang dan menjalankan seperti yang kita buat hari ini.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network