Namun, dominasi itu tidak berarti banyak karena tak satu pun peluang yang mampu dikonversi menjadi gol.
“Saya pikir hari ini tim kami tidak siap menang. Tetapi kami harus bangkit dan bangun karena saya pikir itu tidak cukup baik hari ini,” tukasnya.
Vanenburg menambahkan kegagalan ini harus segera dijadikan bahan evaluasi menyeluruh. Dia menyebut sudah mengantongi catatan penting tentang aspek-aspek yang masih menjadi kelemahan, mulai dari ketenangan di depan gawang hingga koordinasi serangan yang belum berjalan maksimal.
Hasil imbang ini membuat langkah Indonesia U-23 semakin berat dalam persaingan Grup K. Garuda Muda wajib memetik kemenangan di dua laga tersisa melawan Makau pada Sabtu (6/9/2025) dan Korea Selatan pada Rabu (9/9/2025). Laga melawan Korsel disebut-sebut akan menjadi ujian paling krusial.
Dengan situasi ini, publik sepak bola Tanah Air tentu berharap Vanenburg mampu membangkitkan motivasi sekaligus mengembalikan tajamnya lini depan Garuda Muda. Dua pertandingan tersisa akan menentukan nasib Indonesia U-23, apakah mampu melangkah lebih jauh atau justru gagal bersaing di Kualifikasi Piala Asia 2025.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait