Israel mengecam keputusan keempat negara Barat tersebut untuk mengakui Palestina. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa langkah ini "memberi hadiah" kepada terorisme.
"Saya punya pesan yang jelas kepada para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan 7 Oktober: Kalian memberi imbalan besar kepada terorisme," ujarnya, merujuk pada serangan Hamas pada 2023 ke Israel yang memicu perang hampir dua tahun di Gaza.
Hamas menyambut baik langkah tersebut, tetapi mengatakan hal itu harus disertai dengan "langkah-langkah praktis" untuk mengakhiri perang di Gaza dan mencegah Israel mencaplok Tepi Barat.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pengakuan tersebut akan membantu membuka jalan bagi "Negara Palestina untuk hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan hubungan bertetangga yang baik."
Starmer menulis surat kepada Abbas untuk mengonfirmasi keputusan Inggris, dengan menyatakan bahwa London pernah mendukung tanah air bagi Yahudi pada 1917 sekaligus berjanji melindungi hak-hak komunitas non-Yahudi.
Pemerintah-pemerintah Barat mendapat tekanan dari banyak anggota partai dan rakyat mereka yang marah atas terus meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, gambaran anak-anak yang kelaparan, dan ketidakmampuan negara-negara mereka mengendalikan Israel, bahkan terus menyediakan senjata.
Selain keempat negara Barat tersebut, negara-negara lain termasuk Prancis diperkirakan akan mengikuti langkah ini minggu ini dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait