“Gizi bukan hanya soal kenyang, tapi tentang keseimbangan dan kualitas pangan. Anak-anak yang bergizi baik akan lebih fokus, produktif, dan jarang sakit. MBG bertujuan menanamkan kebiasaan makan sehat yang akan membentuk karakter dan daya saing generasi muda,” tegasnya.
Ia juga menilai MBG sebagai langkah strategis untuk membangun budaya makan bergizi di lingkungan pendidikan, yang akan berpengaruh pada peningkatan prestasi dan kualitas hidup anak bangsa.
Sementara, Analis Pertahanan Negara Ahli Madya BGN, Ari Yulianto, menekankan dampak ekonomi positif dari pelaksanaan MBG terhadap sektor pangan lokal.
“Program MBG menciptakan permintaan baru untuk produk pangan bergizi lokal. Ini membuka peluang bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil menengah untuk tumbuh dan mendapatkan kepastian pasar. Dampaknya, ekonomi daerah menjadi lebih kuat dan berkeadilan,” jelasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, para narasumber sepakat bahwa MBG bukan hanya program gizi, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membangun kualitas manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait