BANJARNEGARA, iNewsSemarang.id - Proses pencarian korban longsor di Desa Situkung, Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara di hari ketiga tidak berjalan maksimal dikarenakan kondisi tanah yang labil dengan masih terjadinya gerakan tanah.
Adanya kubangan air yang berada diatas sektor A membuat area pencarian semakin berbahaya mengingat kubangan tersebut bisa sewaktu-waktu jebol. Dan saat ini tim SAR gabungan masih berupaya menyodet, membuang volume kubangan air agar tidak membahayakan tim SAR saat bekerja.
"Kami sudah mengirimkan dua tim alkon (alat penyedot dan penyemprot air) untuk mengurangi volume air yang ada di kubangan agar tidak membebani tanah dan menyebabkan longsor susulan,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, Selasa (18/11).
Dia mengatakan bahwa besok (hari ini) akan dicoba menggunakan alat berat untuk memaksimalkan pencarian. Akan ada 7 excavator yang akan digunakan untuk membuat akses dan juga menggali area yang dicurigai ada korban.
"Kami telah menyiapkan 7 alat berat excavator di dekat lokasi sudah ada excavator baik dari BPBD, PU, juga dari instansi lain untuk membantu proses pencarian, semoga alat berat bisa bekerja maksimal," ujar Budiono.
Adapun untuk korban longsor yang dicari mengalami perubahan data, dari 27 yang terdata, ternyata satu warga yang dicari telah berada di pengungsian. Sehingga data korban yang dicari berkurang dari 27 menjadi 26 warga.
Adapun nama-nama korban yang masih dalam pencarian antara lain:
1. Saminem
2. Kaswanto
3. Aminah
4. Wanto
5. Kasno
6. Dangseng
7. Faiz
8. Suwi
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
