Dia menambahkan proses pertolongan berjalan cepat. Tidak selang lama petugas PMI dan Marsal datang memberi pertolongan, namun korban sudah meninggal dunia. Kemudian saksi bersama relawan meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Sekira jam 14.30 WIB korban dapat dievakuasi ke RSUD Karanganyar.
Kejadian kedua juga dilaporkan di hari yang sama. Saksi mendapat informasi dari peserta bahwa ada yang pingsan di Bukit Cemoro Wayang yang pada saat itu hujan lebat. Lalu saksi menghubungi petugas PMI dan Petugas Marsal terdekat.
“Tidak selang lama petugas PMI dan Marsal datang memberi pertolongan namun korban sudah meninggal. Lalu saksi menghubungi relawan petugas Siksorogo dan meluncur ke lokasi untuk mengevakuasi dan membawa ke RSUD Karanganyar sebelum dibawa ke rumah duka di Tasikmadu,” ujar Iptu Mulyadi.
Terpisah, Pembina Event Lari Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Hatmoko, membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwa insiden ini baru pertama kali terjadi.
“Ajang Siksorogo Lawu Utara 2025 diikuti sekitar 5.700 pelari dari dalam dan luar negeri. Ada tujuh kategori yang diperlombakan yakni 7 km, 15 km, 30 km, 50 km, 80 km, dan 120 km,” katanya.
Peristiwa dua peserta meninggal dalam Siksorogo Lawu Utara 2025 ini menjadi perhatian besar publik dan memunculkan evaluasi penyelenggaraan event lari ekstrem di cuaca buruk tersebut.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
