JAKARTA, iNewsSemarang.id – Perusahaan, platform donasi dan lembaga kemanusiaan berkolaborasi menyalurkan bantuan untuk korban bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar.
INDODAX ikut mengambil peran dalam mendukung pemulihan masyarakat terdampak yang diwujudkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “INDODAX untuk Indonesia: #PrayForSumatera, Dari INDODAX untuk Sumatera”.
Kegiatan ini menjadi momen penting yang menunjukkan kolaborasi antara perusahaan, platform donasi, dan lembaga kemanusiaan.
CEO INDODAX, William Sutanto, mengungkapkan rasa terima kasih atas sinergi yang terbangun dalam program ini. “Kami berterima kasih kepada Asar Humanity dan Ayobantu yang telah membantu menyalurkan bantuan Pray for Sumatera,” kata William dalam keterangan Rabu (10/12).
“Kami memberikan dukungan semampu Kami melalui bantuan finansial, dan berharap apa yang Kami salurkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera dan memberikan manfaat nyata bagi mereka yang sedang menghadapi masa-masa sulit,” ujarnya.
VP Marketing INDODAX, Antony Kusuma, turut menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemulihan di wilayah terdampak.
“Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk hadir ketika masyarakat menghadapi situasi sulit. Melalui penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban banjir bandang di Sumatera, Kami berharap dapat sedikit meringankan beban warga serta membantu pemulihan di wilayah terdampak,” ujarnya.
Pihaknya berharap kolaborasi ini dapat mempercepat penyaluran bantuan sehingga kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi dengan lebih cepat dan tepat.
CEO Ayobantu, Agnes Yuliavitriani menambahkan, peran Ayobantu sebagai jembatan untuk memastikan proses penyaluran bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Ayobantu menjadi penghubung antara INDODAX dan mitra kami, Asar Humanity, yang saat ini berada di garis depan. Relawan kami sudah siaga menyalurkan bantuan yang dikumpulkan dari berbagai donatur,” jelas Agnes.
Purwadi Nugroho dari Asar Humanity menggambarkan kondisi sejumlah wilayah Aceh yang menjadi fokus utama penyaluran bantuan. “Di Aceh, beberapa kabupaten seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang masih sulit diakses,” ujarnya.
“Kami berupaya menembus lokasi-lokasi terisolasi tersebut melalui konvoi double cabin yang membawa delapan ton bantuan dan sepuluh armada,” ungkapnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
