SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pemerintah Kota Semarang bersama BBWS Pemali Juana menggelar Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Final untuk membahas Kajian dan Penetapan Garis Sempadan Sungai Kanal Banjir Barat (KBB) dan Sungai Garang. Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk memastikan penataan sungai dilakukan secara teknis tepat, ramah lingkungan, dan berkeadilan sosial.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menegaskan bahwa sungai adalah anugerah sekaligus komponen penting ekosistem perkotaan yang harus dilindungi.
“Sungai adalah sumber kehidupan. Jika tidak dikelola, ia berubah menjadi sumber bencana. Karena itu kita harus menjaga kebersihan dan kelestariannya,” ujarnya pada Rabu (10/12).
Pada kesempatan tersebut, Pemkot Semarang juga menyoroti masalah sedimentasi, sampah, dan penyempitan ruang sungai yang kerap memicu banjir. Wali Kota meminta camat, lurah, hingga komunitas peduli sungai lebih aktif menjaga kebersihan aliran sungai, termasuk memastikan pompa pengendali banjir tidak terganggu sampah.
Pemkot Semarang tengah menyiapkan langkah inovatif untuk memetakan titik kemacetan drainase melalui simulasi arus menggunakan bola ber-chip GPS. Hasil pemetaan akan digunakan untuk menentukan lokasi perbaikan dan penertiban bangunan yang menghambat aliran air.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait
