Kisah 7 Penderes Getah Asal Jateng, Bertahan Hidup saat Terjebak 15 Hari di Hutan akibat Banjir Aceh

Ahmad Antoni
Warga Majenang Cilacap korban banjir Aceh dipulangkan Pemprov Jateng ke kampung halaman. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Raut wajah Sarto tampak ceria saat turun dari pesawat Hercules di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud)  Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin (29/12). 

Senyum warga Majenang Kabupaten Cilacap itu acap tersungging kepada temen-temannya. Rasa syukur diucapkan berkali-kali saat mendarat di Lanud tersebut. 

Sebab, Ia menceritakan, selama berhari-hari ia bertahan di pengungsian pasca bencana banjir Aceh. Bahkan, pada saat bencana itu terjadi, ia dan enam temannya terjebak selama 15 hari di tengah hutan pinus daerah Linge, Kabupaten Aceh Tengah. Saat itu mereka sedang menderes getah pinus di hutan.

“Kami terjebak di hutan tidak bisa keluar, makan pun sulit,” kata Sarto saat ditemui di Halim Perdanakusuma.

Saat bencana mereda, seluruh akses sudah tertutup longsor, bahkan rumah yang mereka tinggali juga rusak parah. Selama 15 hari, Sarto dan enam rekannya bertahan dengan kondisi dan logistik seadanya. Sebab seluruh tempat tinggalnya hancur diterjang banjir dan longsor.

"Tempat tinggal juga sudah hancur di sana, untung ada makanan sedikit untuk kita coba bertahan di sana," katanya.

Di tengah keterbatasan persediaan makanan itu, ketujuh penderes tersebut mencoba keluar dari hutan. Mereka berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk sampai di tempat pengungsian. Jalan yang dilalui pun sangat terjal dan curam, serta penuh dengan material longsor.

"Kami jalan kaki, jalannya naik-turun, melewati longsoran, Sulit untuk jalan. Selama delapan tahun kerja di sana, baru kali ini ada kejadian seperti itu," tuturnya.

Sesampainya di pengungsian, kesulitan masih dirasakan oleh tujuh penderes tersebut karena pasokan logistik sering terhambat akses jalan yang tertutup air dan tanah. 

Ia mengaku bersyukur bisa dipulangkan ke tanah kelahirannya di Jawa Tengah. “Alhamdulillah sekarang sudah sampai di Jakarta, nanti lanjut ke kampung di Majenang, Cilacap," ungkapnya. 

Sarto menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jateng yang telah memfasilitasi untuk pulang ke kampung halaman. Ia juga menyampaikan ke depan akan bertahan dulu di kampung karena kondisi di tempat kerjanya dulu belum pulih.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network