Ke depan Pindad juga akan memiliki kemampuan tersebut disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Dengan strategic partnership yang dilakukan, Pindad akan menjadi lead integrator dan memperkuat kemampuan ekosistem industri pertahanan dalam negeri.
"Sesuai amanah UU 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan, lead integrator produk pertahanan harus dari domestik. Kami membangun kemampuan defend id yang lebih kuat dan menjalin networking strategic partnership dengan mitra global, Safran merupakan salah satunya," tutur Sigit P Santosa.
Setelah pembahasan dan diskusi produk, Direktur Teknologi dan Pengembangan Sigit P Santosa beserta delegasi Safran Electronics & Defense Prancis kemudian melaksanakan plant tour meninjau fasilitas produksi tempa & cor serta machining perusahaan. Safran juga akan meninjau fasilitas produksi munisi kaliber besar di Divisi Munisi Turen, Malang pada 13 April 2022.
Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama yang kuat, khususnya dalam bidang pertahanan. Pada 10 Februari 2022 lalu, Indonesia resmi membeli 42 unit pesawat tempur Rafale Prancis. Penandatanganan kontrak akuisisi atas 42 pesawat Rafale generasi baru ini dilaksanakan di hadapan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Kerja sama itu diharapkan menjadikan PT Pindad mitra strategis bagi Safran dan membuktikan bahwa industri pertahanan dalam negeri baik dari sisi teknologi maupun kapabilitasnya mampu memproduksi dan mengembangkan produk berkualitas tinggi.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait