Selama di Makkah, beliau didatangi banyak murid, terutama dari kawasan Melayu-Indonesia. Beberapa tahun kemudian Kiai Sholeh Darat kembali ke Semarang karena ingin berkhidmat kepada Tanah Air.
Beliau kemudian mendirikan pesantren di kawasan Darat, Semarang. Oleh karena itu, beliau dikenal sebagai Kiai Sholeh Darat.
Kepada murid-muridnya, Kiai Sholeh Darat selalu menganjurkan agar mereka giat menuntut ilmu. Menurut beliau, inti Alquran adalah dorongan kepada umat manusia untuk menggunakan seluruh potensi akal budi dan hatinya guna memenuhi tuntutan kehidupan dunia dan akhirat.
Beberapa santri seangkatannya antara lain KH Muhammad Nawawi Banten (Syaikh Nawawi Al Jawi) dan KH Cholil Bangkalan.
Editor : Miftahul Arief