Kebakaran Pabrik Pupuk di Demak, 78 Pasien Termasuk Bayi Baru Lahir Dievakuasi ke Semarang

DEMAK, iNewsSemarang.id – Sebanyak 78 pasien termasuk bayi baru lahir di rumah sakit Pelita Anugerah dievakuasi ke Semarang untuk mendapatkan perawatan. Evakuasi dilakukan akibat terdampak kebakaran yang melanda pabrik pupuk CV Saprotan Utama di jalan raya Semarang-Purwodadi, Mranggen, Kamis (21/7/2022) petang.

Evakuasi pasien terus dilakukan pihak rumah sakit Pelita Anugerah hingga Jumat (22/7/2022) dini hari. Evakuasi dibantu personel Polres Demak, Kodim 0716 serta relawan ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Sebanyak 78 pasien, 11 di antaranya merupakan bayi yang baru lahir dan berada di dalam inkubator telah dievakuasi.

“Sempat panik dan membawa keluar ayah saya dari ruangan,” kata Asfirul, salah seorang keluarga pasien.
Beberapa pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit di Semarang harus menunggu. Sebab petugas rumah sakit masih sibuk mengevakuasi pasien lainnya.

Pengawas internal Rumah Sakit Pelita Anugerah Andreas mengatakan meski api tidak sampai menjalar, namun asap dan material bahan kimia yang meledak masuk ke area rumah sakit.

“Hingga Jumat dini hari, tercatat sebanyak 78 pasien,11 di antaranya merupakan bayi dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang dan Kabupaten Demak,” katanya.

Hingga menjelang dini hari, belasan ambulans terus beroperasi melakukan evakuasi pasien. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut dan puluhan pasien segera mendapat penanganan dari tim medis.

Kapolres Demak AKBP Budi Adhi Buwono mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. Menurutnya petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Demak maupun Kota Semarang membantu pemadaman api selain penyiapan truk tangki air.

Petugas, lanjut dia, juga membantu evakuasi pasien Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen yang posisinya berdekatan dengan pabrik yang terbakar.

Sementara itu, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Olah tempat kejadian akan lakukan oleh tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah setelah lokasi dinyatakan aman.

Editor : Sulhanudin Attar