4. Bardosono
Bardosono menjadi ketua PSSI berikutnya yang berlatarbelakang TNI. Dia menjabat di tahun 1075-1977.
Bardosono sendiri terpilih sebagai ketua PSSI secara aklamasi. Dia terpilih melalui kongres PSSI di Yogyakarta di tahun 1974.
Bardosono adalah perwira TNI di Jawa Tengah. Pangkat terakhir Bardosono adalah brigadir jenderal.
Bardosono dikenal juga sebagai orang dekat Presiden Indonesia saat itu, Soeharto. Dia juga mantan komandan peleton PETA di Yogyakarta.
Bardosono pun mundur karena dianggap tidak pandai mengatur sepak bola. Bardosono dinilai terlalu otoriter dalam menjalankan roda kepemimpinannya sebagai ketua PSSI.
5. Ali Sadikin
Ali Sadikin menggantikan Bardosono di tahun 1977-1981. Ali Sadikin sendiri juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Ali Sadikin menjadi Ketua Umum PSSI melalui sidang luar biasa di Semarang. Sidang tersebut diadakan pada tanggal 12-14 Agustus 1977.
Ali Sadikin merupakan Letnan Jenderal Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL). Ali Sadikin lah yang memulai Liga Sepak Bola Utama (Galatama) di tahun 1978.
Melalui Galatama itulah, sepak bola mulai diurus secara profesional. Pemain menerima gaji dan bonus pertandingan seperti pemain sepak bola saat ini.
6. Sjarnoerbi Said
Sjarnoerbi Said adalah Ketua Umum PSSI selanjutnya yang berlatarbelakang militer. Dia menggantikan posisi Ali Sadikin yang mundur. Dia menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1982-1983.
Sjarnoebi Said adalah seorang Brigjen Purnawirawan. Dia memulai karier dari Kepala Dinas Intel Resimen Brigade Garuda Merah pada 1946. Dia pernah menjadi Staf Pribadi KSAD (1959-1961) dan Staf Komando Tertinggi Operasi Ekonomi di tahun 1964-1967.
Sjarnoebi Said sendiri memiliki klub bernama Kramayudha Tiga Berlian. Klub ini berhasil 2 kali juara Galatama dan 3 kali Piala Liga. Bahkan, Kramayudha Tiga Berlian pernah meraih prestasi tingkat Asia. Klub ini berhasil juara 3 Piala Antarklub Asia 1986.
7. Kardono
Kardono menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1983-1991. Kardono juga merupakan jenderal bintang tiga di TNI AU. Kardono pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden Soeharto. Bisa dibilang, dia adalah orang dekat Soeharto di zaman itu.
Kardono terkenal karena membongkar skandal pengaturan skor. Klub Cahaya Kita pun dibekukan kardono karena tersandung skandal suap dan pengaturan skor sesuai keputusan PSSI bernomor 28/IV/1984.
Editor : Sulhanudin Attar