Logo Network
Network

Desa Jinwan, Kampung Para Janda yang Ditinggal Mati Suami Perang ISIS

Andaru Danurdana
.
Selasa, 09 Agustus 2022 | 13:09 WIB
Desa Jinwan, Kampung Para Janda yang Ditinggal Mati Suami Perang ISIS
Desa Janda korban KDRT, Foto: internationalistcommune.com

Desa Jinwan yang dalam bahasa Kurdi berarti perempuan, merupakan desa kecil yang terletak di Timur Laut Suriah. Diresmikan pada 25 November 2018 yang bertepatan dengan hari anti kekerasan Perempuan Internasional, Desa ini digunakan sebagai penampungan korban perang ISIS di Suriah Timur.

Desa Jinwan bisa dibilang berhubungan erat dengan feminisme. Selain ditinggali korban okupasi ISIS, Desa ini turut menjadi saksi kejayaan para janda yang ditinggal mati suaminya pada perang ISIS, perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga maupun para tentara perempuan Syirian Defense Force (tentara pembebasan Suriah).

Dihasilkan dari buah pemikiran feminis Timur Tengah, Desa Jinwan sangat lekat dengan tiga paradigma konfederalis demokratis, yaitu demokrasi, ekologi dan liberasi perempuan. Desa yang disebut juga Rojava ini dibentuk untuk melawan mentalitas patriarki di dalam masyarakat Timur Tengah.

Dilansir dari Washington Institute daerah yang diawasi oleh Administrasi Otonomi Daerah Utara dan Timur Suriah ini bertujuan sebagai tempat alternatif yang damai untuk perempuan dan bebas dari segala jenis kekerasan. 

Dalam menunjang kehidupan para perempuan, Desa yang dihuni sekitar 30 perempuan ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti sekolah, lahan cocok tanam, toko serta beberapa bagunan pemerintahan yang semuanya dikelola sendiri oleh penghuninya.

Follow Berita iNews Semarang di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.