get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Deflasi dari Mei hingga Agustus, Jateng Alami Inflasi 0,05 Persen pada September 2024

Harga Kebutuhan Turun, Jateng Catat Deflasi -0,39 Persen di Atas Rata-rata Nasional

Jum'at, 02 September 2022 | 07:52 WIB
header img
Siaran pers daring pada kanal Youtube BPS Prov Jateng, Kamis (1/9/2022). Tangkapan layar/Youtube

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Sejumlah komoditas di Jawa Tengah mengalami penurunan harga atau deflasi pada Agustus 2022 sebesar -0,39 persen. Jumlah ini bahkan melebihi besaran nasional yang mencatat deflasi sebesar -0,21 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Adhi Wiriana mengatakan, indikasi ini memperlihatkan penurunan harga pada sejumlah komoditas. Di antaranya bahan makanan, dan turunnya harga tiket penerbangan pada bulan tersebut.

"Alhamdulillah setelah sekian kita lama mengalami inflasi, pada Agustus kita (Jateng) mengalami deflasi dengan besaran yang cukup besar yakni -0,39 persen (dibanding Juli 2022).  Ini lebih tinggi dibanding deflasi nasional yang  -0,21 persen," sebut Adhi, pada siaran pers daring pada kanal Youtube BPS Prov Jateng, Kamis (1/9/2022).

Ia mengatakan, turunnya sejumlah harga baik makanan dan non makanan terjadi pada kota-kota besar di Jawa Tengah. Pantauan BPS Jateng, ada enam kota yakni Kota Cilacap, Kota Purwokerto, Kota Kudus, Kota Surakarta, Kota Semarang dan Kota Tegal.

Deflasi tertinggi tercatat di Kota Tegal sebesar -0,64 persen, disusul Kota Cilacap-0,55 persen, Kota Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing -0,44 persen. Sedangkan pada Kota Kudus terjadi deflasi -0,31 persen dan deflasi terendah di Kota Surakarta dengan -0,06 persen.  

"Ini menandakan, bulan Agustus 2022 terjadi penurunan harga komoditas baik pada makanan dan non makanan. Secara tradisional pada 2020 dan 2021 terjadi pula deflasi, namun relatif kecil berada pada kisaran -0,01 persen dan -0,03 persen," jelas Adhi.

Dijelaskannya, faktor penyebab deflasi pada Agustus 2022 adalah penurunan harga bawang merah, cabai merah, tarif angkutan udara, minyak goreng dan cabai rawit. Sedangkan, penahan deflasi adalah kenaikan upah tukang bukan mandor, harga beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan pisang.

Penurunan harga pada komoditas bawang merah maupun cabai merah disebabkan beberapa daerah sentra produksi  sedang panen besar sehingga pasokan dan distribusi  pun terjaga. Pada Agustus 2022 terjadi penurunan tarif angkutan udara, karena  harga avtur turun sehingga maskapai melakukan penyesuaian tarif angkutan udara," sebutnya.

Meski demikian, Adhi mewanti-wanti agar momen penurunan harga atau deflasi di Jateng bisa terjaga. Ini karena, jika dilihat dari inflasi tahun ke tahun, Jawa Tengah sudah mencapai level psikologis.

Catatan BPS Jateng inflasi tahun kalender 2022 mencapai 3,87 persen (Agustus 2022 terhadap Desember 2021). Sementara inflasi tahun ke tahun mencapai 5,03 persen (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021).

"Terlihat dari inflasi Year on Year, kita sudah di atas batas angka psikologis tiga plus minus satu, untuk tahun kalender (inflasi) kita sudah berada di atas  4 persen yakni 5,03 persen. Mudah-mudahan kondisi deflasi ini bisa terjaga sampai akhir tahun," pungkas Adhi.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut