Selain melakukan aksi flashmob di jalan, penolakan terhadap kenaikan harga BBM juga dilakukan PKS dengan memasang sejumlah spanduk di beberapa titik strategis.
"Ini sifatnya sebagai penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Karena hari ini banyak kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Jika semuanya hanya diam, maka akan diiyakan," terang dia.
"Di sini kami ambil bagian menyuarakan aspirasi masyarakat. Apapun nanti hasilnya itu adalah hak pemerintah. Tapi hak kami ya tetap menyuarakan keberatan atas kebijakan yang tidak pro rakyat ini," imbuhnya.
Dijelaskan, dalam menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM, PKS segaja melibatkan emak-emak untuk menjadi ikon, karena emak-emak merupakan salah satu masyarakat yang paling terdampak.
"Emak-emak ini paling terdampak dan paling pusing atas kenaikan harga BBM. Emak-emak ini biasa memanage keuangan di rumah tangga, pusing dengan kenaikan sejumlah kebutuhan pokok akibat kenaikan harga BBM," ujarnya.
Ari berharap, dengan aksi ini pemerintah bisa lebih bijaksana dalam membuat kebijakan agar tidak berdampak langsung ke masyarakat hingga menjadi sebuah beban berat yang harus dipikul oleh masyarakat.
Editor : Agus Riyadi