get app
inews
Aa Text
Read Next : Perhatikan! Ini Tips Aman saat Mengisi BBM di SPBU

Gelar Aksi Flashmob, Emak-emak PKS Kendal Suarakan Penolakan Kenaikan Harga BBM

Sabtu, 10 September 2022 | 18:20 WIB
header img
Emak-emak kader PKS Kendal menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.(iNews/Agus)

 

KENDAL, iNewsSemarang.id - Emak-emak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kendal, menggelar flashmob untuk menyuarakan penolakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Aksi ini dilakukan puluhan emak-emak PKS di jalan Habibroyo, tepatnya sebelah Barat Alon-alon Kendal, Sabtu sore (10/9/2022).

Saat menggelar aksinya, emak-emak ini mengenakan berbagai atribut seperti membawa selembar kertas bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM dan spanduk yang dikenakan seperti baju gamis yang bertuliskan DPD PKS Kendal Menolak Kenaikan Harga BBM.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dari Polres Kendal hingga menerjunkan sejumlah Polwan di lokasi aksi flashmob. Nampak juga sejumlah aparat dari Kodim Kendal yang turut membantu mengamankan jalannya aksi emak-emak ini. 

Meski dilakukan di pinggir jalan, aksi emak-emak ini tidak menyebabkan terjadinya kemacetan di jantung Kota Kendal. Hal ini tak lepas dari langkah sigap pihak kepolisian yang mengatur arus lalulintas saat berlangsungnya aksi tersebut.

Ketua DPD PKS Kendal, Sulistyo Ari Bowo mengatakan, aksi penolakan kenaikan harga BBM tak hanya digelar di Kendal, namun digelar serentak oleh semua DPD PKS se-Indonesia sesuai dengan instruksi DPP PKS.

"Aksi ini dilakukan untuk menunjukan bahwa PKS benar-benar menolak kenaikan harga BBM dan tetap konsisten membela masyarakat," kata Sulistyo Ari Bowo.

Lebih lanjut disampaikan, aksi turun ke jalan dilakukan PKS untuk membuktikan bahwa PKS bisa bergerak serentak membela masyarakat dengan menolak kenaikan harga BBM kepada pemerintah. 

Dia menilai, dampak kenaikan harga BBM yang mencapai hingga 30% sangat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai komoditas primer kenaikan harga BBM sangat berpengaruh pada sektor ekonomi. Hal ini disebabkan karena beban operasional distribusi barang dan jasa turut naik.

Editor : Agus Riyadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut