SEMARANG, iNewsSemarang.id - Modus penipuan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp kini marak terjadi di masyarakat. Bahkan, nama dan foto Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufik juga diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengelabuhi masyarakat.
Kepala Bagian Kerjasama Kelembagaan dan Humas UIN Walisongo, Moch Muhaemin Masduki telah mengkonfirmasi kebenaran hal tersebut kepada iNewsSemarang.id pada Minggu, (11/9/2022). Ia juga mengirimkan pesan tertulis berupa himbauan kepada masyarakat agar waspada dengan nomor HP yang mengaku sebagai Prof. Imam Taufiq.
"Assalamu'alaikum, Bapak/Ibu, mohon berhati hati apabila Bapak/Ibu mendapat pesan dari nomor HP yang mengaku sebagai Prof. Imam Taufiq dengan foto profile beliau dan meminta kode OTP, pulsa atau lainnya, untuk tidak memberikan data apapun karena pesan tersebut adalah tidak benar dan upaya penipuan.
Mohon dapat disampaikan kepada yang lain. Terima kasih, Wassalamu'alaikum wr.wb" ujarnya secara tertulis kepada iNewsSemarang.id pada Minggu, (11/9/2022).
Muhaemin menambahkan jika sudah anda sejumlah pihak yang dihubungi pelaku via chat WA dengan keterangan di profil WA memasang foto Prof Imam Taufiq namun pada keterangan namanya menggunakan nama Saminanto. Beruntungnya, mereka segera mengkonfirmasi kepada dirinya, sehingga tidak sampai tertipu.
"Ya mudah-mudahan belum ada dan jangan sampai ada yang menjadi korban,” harapnya.
Muhaemin kembali menegaskan bahwa akun WA tersebut bukanlah milik Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufik. Ia meminta masyarakat agar tidak mudah percaya barangkali ada orang yang mengaku sebagai Rektor Imam Taufiq dengan nomor hp atau WA (0877-6273-8347), sebab itu bukan miliknya dan dipastikan itu modus Penipuan.
Pihak UIN Walisongo Semarang juga telah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan pesan-pesan yang arahnya berupa meminta transfer, pulsa, dan sejenisnya.
Kepala Bagian Kerjasama Kelembagaan dan Humas UIN Walisongo, Moch Muhaemin Masduki lalu memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan oleh warga ketika menerima pesan yang diduga sebagai suatu penipuan. Pertama, selalu konfirmasikan kebenaran informasi yang diterima.
"Masyarakat agar selalu waspada dan tidak mudah percaya apabila mendapati hal seperti itu. Konfirmasi kebenarannya kepada yang bersangkutan langsung atau pihak terkait yang kita kenal,” paparnya.
"Pesan saya hati-hati, banyak modus penipuan melalui WA dan Medsos," tutupnya.
Editor : Maulana Salman