JAKARTA, iNewsSemarang.id - Jodoh, mati, karir adalah sebuah misteri. Siapa sangka, Lugas yang tadinya hanya seorang penjual gorengan dan juga kuli panggul di pasar, kini bisa mengenakan seragam anggota TNI.
Sertu Lugas sebelumnya berjualan gorengan demi menghidupi ibu dan membiayai sekolah dua adiknya karena ayahnya meninggal dunia. Kegiatan itu dilakukannya sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Tak cukup dengan berjualan gorengan saja, malam harinya Sertu Lugas pergi ke pasar menjadi kuli panggul hingga Subuh.
“Saya menjadi tentara untuk meringankan ekonomi keluarga kami. Tidak pernah terlintas kebijakan Bapak KSAD bahwa lulusan Diploma 4 waktu yang tepat menjadi perwira, bagi saya itu mukjizat barokah Allah SWT melalui tangan Bapak KSAD," katanya.
Bagi Lugas, segala capaian yang telah diraihnya karena kerja keras yang telah dilakukan. Dia mengatakan, tiada hal yang tidak mungkin jika itu dilakukan secara sungguh-sungguh.
“Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses dan mencapai masa depan cerah selama ada usaha dan kemauan. Tidak ada hal yang tidak mungkin, nothing impossible," jelasnya.
Di acara wisuda Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur, baru-baru ini, Sertu Lugas bersujud mencium kaki ibunya. Perasannya campur aduk, antara senang, haru dan juga bangga. Dia dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI AD.
Bahkan, ia menangis saat membacakan pesan dan pengalaman menjadi mahasiswa Poltekad. Suara tepuk tangan para undangan yang hadir langsung terdengar saat badan tegapnya menunduk kepada sang ibu.
Sambil terisak, dan menyeka air mata yang menetes dengan tisu, dia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah membesarkannya.
“Pada Ibu saya tercinta tiada kata lagi yang bisa menuliskan rasa terima kasih saya atas perjuangan dan doa-doamu selama ini. Iada kata balasan lagi yang indah selain surgamu,” kata Lugas dalam video yang diunggah Youtube TNI AD, dikutip Senin (19/9/2022).
Di akhir wisuda, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman turun dari podium memeluk Sertu Lugas. Dia menangis mendengar cerita Sertu Lugas yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi prajurit TNI.
Editor : Maulana Salman