Logo Network
Network

Terkuak, Ternyata Ini Motif Ibu Tega Bunuh Anak Kandung di Sragen

Arni Sulistiyowati
.
Selasa, 04 Oktober 2022 | 13:13 WIB
Terkuak, Ternyata Ini Motif Ibu Tega Bunuh Anak Kandung di Sragen
Ilustrasi Pembunuhan. Foto: Istimewa

SRAGEN, iNewsSemarang.id - Motif pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya sendiri dengan menggunakan cangkul dan bongkahan batu cor di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Selasa (4/10/2022) dinihari terus terkuak. 

Kadus Tlobongan, Desa Sidoharjo, Nawang Suseno mengungkapkan jika terduga pelaku bernama Suwarni (64) yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang ini diketahui merasa malu karena kelakuan anaknya Supriyanto (46) yang dikenal sebagai resedivis yang sering keluar masuk penjara atas kejahatannya.

“Dugaannya mungkin ada masalah antara korban dengan anaknya. Karena anaknya ini kan sudah lama jadi resedivis. Sudah sering keluar masuk penjara. Informasi warga seperti itu,” papar Nawang Suseno, Selasa (4/10/2022).

Kadus Nawang menambahkan jika selama ini pelaku (sang ibu) tinggal sendirian dan menjanda sudah lama. Sedangkan korban (sang anak) sebenarnya sudah berkeluarga dan tinggal di Canthel. Namun mereka dikabarkan pisah ranjang dengan istrinya dan pulang ke rumah ibunya di Tlobongan.

“Selama pulang ke rumah ibunya di Tlobongan, korban tiap malam memang tidur di emperan rumah atau teras. Nah tadi malam itu, pas tidur, langsung dibawakan bongkahan batu lalu dikeprukkan ke kepala korban. Kemudian dipukul pakai cangkul. Saat korban meninggal, ibunya telepon ke pamannya suruh datang membantu membuang mayat korban ke sungai tapi pamannya ketakutan,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Dukuh Tlobongan, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen geger karena terjadi insiden pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya pada Selasa (4/10/2022).

Terungkapnya peristiwa tersebut bermula dari seorang warga yang diminta pelaku untuk membantu membuang korban ke Sungai Mungkung yang ada di belakang rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB. Namun permintaan tersebut ditolak dan kejadian ini diberitahukan kepada warga lainnya. Peristiwa selanjutnya dilaporkan ke polisi. 

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News

Bagikan Artikel Ini