KENDAL, iNewsSemarang.id - Mencegah terjadinya konflik di Pilkades serentak Kabupaten Kendal yang akan digelar pada 19 Oktober 2022 mendatang, DPRD Kabupaten Kendal meminta masyarakat untuk senantiasa bergandengan tangan meski berbeda pilihan.
Masyarakat juga diminta untuk lebih berhati-hati agar tidak mudah terprovokasi, sehingga dapat menggoyah persatuan dan kesatuan masyarakat di desa.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun di hadapan ratusan warga Desa Truko dan Gebanganom saat sosialisasi terkait deteksi dini dalam upaya mengantisipasi potensi konflik sosial bagi masyarakat yang digelar di aula kantor Kecamatan Kangkung, Jumat (7/10/2022).
Acara sosialisasi yang dihadiri Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kendal, Ahmad Suyuti, Kasdim Kendal, Mayor Sukamto dan KBO Sat Intelkam Polres Kendal, Ipda Sanhaji.
Makmun mengatakan, bangsa Indonesia yang memiliki segudang pengalaman saat digoyang dengan sebuah pemberontakan partai komunis di tahun 1965 dan digoyang dengan pemberontakan DI TII dapat dijadikan contoh saat ada pihak-pihak yang mencoba mengadu domba masyarakat di desa karena ketidakpuasan hasil Pilkades.
Dikabarkan, sebanyak 5 desa yang berada di Kecamatan Kangkung akan menggelar Pilkades serentak. Diantaranya, Desa Truko, Kaliyoso, Sendangdawung, Gebanganom dan Jungsemi.
"Kita sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang harus bisa menyikapi setiap perbedaan dengan baik. Apalagi menyikapi adanya perbedaan pilihan di Pilkades, tentu harus disikapi dengan arif dan bijaksana," kata Makmun.
Dikatakan Makmun, pesta demokrasi di tingkat desa seperti Pilkades bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat. Apalagi even yang sama seperti Pileg, Pilbup, Pilgub dan Pilpres sudah seringkali diikuti masyarakat, sehingga dengan kondisi demikian dirinya meyakini masyarakat bisa bersikap lebih dewasa dalam menghadapi adanya sebuah perbedaan pilihan.
"Saya berharap jangan sampai hanya gara-gara perbedaan pilihan dapat merobek kerukunan di tengah masyarakat yang sudah terbangun lama," harapnya.
Editor : Sulhanudin Attar