LONDON, iNewsSemarang.id – Sosok pelantun Alquran dalam pembukaan Piala Dunia di Qatar, Minggu (20/11/2022) ternyata penyandang disabilitas multitalenta. Namanya Ghanim Al Muftah. Dalam sekejap, ia banyak disorot setelah tampil dalam pembukaan Piala Dunia 2022.
Pada upacara pembukaan itu, Ghanim Al Muftah tampil bersama aktor kawakan Morgan Freeman. Dalam satu kesempatan, ia melantunkan satu ayat Alquran yakni Sura Al Hujurat ayat 13. Media dari berbagai negara pun mengangkat sosok pria 20 tahun yang memiliki keterbatasan fisik itu.
Ghanim sebenarnya bukan orang yang tiba-tiba muncul dan terkenal setelah pembukaan Piala Dunia 2022. Dia adalah pengusaha muda, mengelola beberapa akun media sosial seperti Instagram dan YouTube, dan berkuliah di Universitas Loughborough, Inggris.
Dia kerap memberikan pidato motivasi pada kontennya, memberikan semangat kepada orang lain.
Ghanim juga pernah menjadi pembicara di TEDxQatarUniversity pada 2018, saat itu masih berusia 16 tahun. Dia membahas tentang kondisi dirinya yang menderita Caudal Regression Syndrome (CRS). Sejak lahir Ghanim sudah menderita CRS suatu kondisi yang memengaruhi perkembangan bagian bawah tubuh, termauk tulang belakang, tungkai, kandung kemih, usus, dan usus.
Tulang di tubuh bagian belakang bawah tumbuh tidak normal atau bahkan tak ada. Kondisi ini seringkali juga memengaruhi bagian dada yang membuat penderitanya sulit bernapas.
Dokter pernah memberi tahu ibunya bahwa Ghanim tak akan bisa bertahan lama. Berdasarkan perhitungan medis usia Ghanim diperkirakan bertahan maksimal 15 tahun. Namun karena tekad yang kuat untuk bertahan ditambah dorongan semangat dari keluarga, analisis medis itu tak terbukti pada dirinya.
Bahkan Ghanim menjadi sosok sangat berguna, bukan hanya bagi keluarga tapi juga orang lain. Dia menjadi pengusaha termuda di Qatar dengan menjalankan bisnis es krim serta mendirikan lembaga filantropi Asosiasi Ghanim.
Peran asosiasi di antaranya menyumbangkan kursi roda kepada yang membutuhkan.Aktivitasnya juga terbilang normal bisa mengimbangi anak-anak yang normal. Di sekolah dia bermain sepak bola meski hanya bisa berjalan dengan kedua tangan. Yang lebih menakjubkan, Ghanim pernah mendaki Jabal Syams, gunung gunung tertinggi di Teluk.
Semasa kecil, dia mengungkapkan keinginan untuk mempelajari ilmu politik dengan harapan kelak bisa menjadi perdana menteri Qatar atau menjadi diplomat. Dia juga berharap bisa menjadi atlet Paralimpiade kelak mewakili Qatar di cabang olahraga sepak bola.
Dalam sebuah pernyataan, mahasiswa politik Universitas Loughborough itu mengatakan, "Dalam kapasitas saya sebagai duta (Piala Dunia FIFA), saya ingin mengirim pesan harapan, inklusivitas, perdamaian, dan persatuan untuk kemanusiaan."
Pria yang memiliki 3 juta follower di Instagram itu juga dinobatkan sebagai Duta Perdamaian oleh Emir Kuwait Syekh Sabah Al Ahmad Al Sabah pada 2014. (mg arif)
Editor : Maulana Salman