get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Tanpa Bayangan Akan Kembali Terjadi di Indonesia, Kapan?

Jabar Dikepung 6 Sesar Aktif, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Jum'at, 25 November 2022 | 15:55 WIB
header img
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Istimewa)

BANDUNG,iNEwsSemarang.id- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki enam wilayah sesar aktif. Karenanya masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya gempa susulan.

Zona sumber gempa di Jawa Barat diantaranya di sesar Cimandiri, sesar Baribis, Sesar Citarik , Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang dan Sesar Cirata.  Sampai dengan Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 BMKG mencatat telah terjadi 236 kali gempa dengan Mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, mengatakan, bangunan apapun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran. Gempa di Cianjur termasuk gempa kerak dangkal dengan kedalaman 1-30 kilometer.  

“Gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar. Bangunan apapun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran,” kata Daryono di Twitter-nya.

 “Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat,” tulisnya.

Menurut dia, tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar hingga menciptakan kerusakan yang parah.

Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh.

“Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan, dapat memproduksi serangkaian gempa susulan,” ucapnya. 

Adapun karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat.

 Pada kasus gempa kerak dangkal, amplitudi gelombang seismik dengan konten frekuensi relatif tinggi tidak mengalami atenuasi atau pelemahan energi hingga permukaan bumi.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut