SA ketika itu mengendarai mobil bersama SS (55). Di sebuah SPBU, menuju Kudus, mobil mereka dicegat anggota Densus. SA diamankan, kemudian mobil dibawa SS pulang ke rumahnya. Informasi yang diperoleh Yulianto, penangkapan itu sekira pukul 14.00 WIB.
Sepengetahuan Yulianto, SA itu adalah pendatang dari Solo, sementara SS istri SA adalah warga asli di tempatnya. Kepindahan SA sekira 7 tahun lalu. SA disebutnya sebagai orang yang jarang berkomunikasi.
Dia mengaku terakhir bertemu SA saat pasutri SA dan SS menikahkan putrinya, di tahun 2022 sebelum Lebaran. Acaranya digelar di lapangan dekat rumah. Anak pertama SA dan SS mendapat mempelai laki-laki, informasinya lulusan kuliah di Mesir, hafal Quran. SS sendiri disebutnya sehari-hari mengenakan cadar. Pasutri itu punya 5 anak, terkecil masih duduk di bangku sekolah dasar.
Di lingkungan, selain dikenal sebagai dosen dan konsultan, pasutri itu juga punya usaha roti kering. Mereka juga punya pondok pesantren tak jauh dari rumahnya. Sepengetahuan Yulianto, pondoknya itu masih dalam pembangunan, sudah ada santrinya sekira 15-20 orang. Pondoknya seperti rumahan biasa, masuk Desa Klegen, Kecamatan Limbangan.
“Saya terus terang kaget, kok terlibat seperti itu (terorisme). Kan punya usaha, ada yang hafal Quran (punya ilmu agama),” ucap Yulianto yang menyebutkan dirinya bekerja sebagai kontraktor.
Rumah SA sendiri berada di tepi jalan, seberang SDN. 2. Tamanrejo, Limbangan, Kabupaten Kendal. Rumah bercat warna krem, di depannya ada pohon-pohon besar. Ditumbuhi rambutan, kelapa hingga kelengkeng. Sekelilingnya adalah kebun. Saat melintas di sana Jumat malam itu, pintunya tertutup. Rumah itu tak berpagar.
Beberapa tetangga sekitar rumah SA yang ditemui, lebih mengenal SA dengan panggilan Mas Yan. Saat ditanyakan nama aslinya, warga yang ditemui tak mengenal. Saat MNC Portal Indonesia memperlihatkan fotonya, baru warga mengenalinya.
“Oh Mas Yan. Iya katanya kena kasus. Kemarin malam Jumat (pada cerita) karena di sini kan tiap malam Jumat ada pengajian,” kata Kandari, salah satu tetangga.
Begitupun seorang perempuan paruh baya yang ditemui. “Oalah, Mas Yan to (panggilannya Mas Yan), itu rumahnya yang dekat lampu besar (lampu penerangan jalan),” kata perempuan paruh baya itu.
SA diketahui satu dari 7 orang terduga teroris yang dibekuk tim Densus di Jawa Tengah pada serangkaian penangkapan di waktu dan lokasi berbeda pada Kamis (1/12/2022). Enam lainnya; 4 ditangkap di wilayah Sukoharjo, 1 orang di Kabupaten Demak dan 1 orang lainnya di Kabupaten Kebumen. (mg arif)
Editor : Maulana Salman