Selain kelompok teroris, ada aksi kelompok intoleran juga perlu diwaspadai bisa mengganggu kenyamanan peringatan dan perayaan Nataru ini.
“Kelompok intoleran banyak menggunakan medsos, melakukan provokasi-provokasi. Mereka kecil kemungkinan menggunakan kegiatan lapangan. Maka kita harus cerdas bermedsos,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Seno Aji mengatakan terorisme masih jadi ancaman perayaan Nataru di Jawa Tengah. “Karena kapan waktunya, sasarannya, acak. Kita sudah ikuti ke mana larinya mereka, kadang juga terputus,” kata Abi.
Dia mengatakan, pada momen Nataru ini pihaknya menggelar Operasi Lilin Candi. Digelar selama 11 hari, mulai 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Personel Polri yang diturunkan 18.145 orang. Jumlah ini masih ditambah dari TNI dan instansi terkait.
Pihaknya, sebelum dan setelah pelaksanaan operasi telah melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan kepolisian. Tujuannya untuk memberikan jaminan keamanan di wilayah Jawa Tengah.
“Nataru ini lokasi dan waktunya sama, tempatnya mungkin yang bertambah (perayaan). Tetapi dinamikanya belum tentu sama,” ujarnya.
Dia menyebut berbagai objek vital jadi prioritas pengamanan, di antaranya; bandara, pelabuhan, terminal hingga gereja-gereja di Jawa Tengah. Sebelum perayaan Natal, sterilisasi akan dilakukan polisi. (mg arif)
Editor : Maulana Salman