get app
inews
Aa Text
Read Next : GIIAS Semarang 2024, AION Pamerkan 2 Mobil Listrik Y Plus dan Hyptec HT

Penggunaan Mobil Listrik Dapat Kurangi Serangan Asma

Minggu, 05 Februari 2023 | 06:59 WIB
header img
serangan asma

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Saat ini semakin banyak orang yang memilih beralih ke mobil listrik daripada mobil konvensional biasa. Lalu, apakah Anda tahu jika dengan keberadaan mobil ini berdampak baik bagi pengidap penyakit asma?

Menurut studi baru dari University of Southern California menunjukkan hubungan potensial antara kendaraan listrik dan peningkatan kesehatan paru-paru. Studi yang dipublikasikan di Science of Total Environment ini digelar dengan tim peneliti dari Keck School of Medicine di USC mencoba untuk menganalisis jumlah kedatangan pasien ke rumah sakit terkait asma, dibandingkan dengan kepemilikan mobil listrik di Golden State.

Tujuannya adalah untuk bisa mengetahui apakah ada perbedaan yang bisa dideteksi dalam kesehatan dan kualitas udara, walau penggunaan kendaraan listrik ini relatif rendah. Tim peneliti menggunakan data yang dikumpulkan dari 2013 hingga 2019, mencoba mengevaluasi kode pos berdasarkan kepemilikan kendaraan listrik.

Hasilnya, tim peneliti mendapati untuk setiap 20 kendaraan listrik per 1.000 orang, terjadi penurunan 3,2 persen dalam kunjungan tahunan pasien ke UGD karena insiden terkait serangan asma, dilansir dari New York Post, Minggu (5/2/2023).

Hasil positif tersebut menariknya tak berhenti sampai situ, pasalnya terlihat pula ada sedikit penurunan kadar nitrogen dioksida, yang dapat membahayakan sistem pernapasan.

Selain berhubungan dengan penyakit asma, polusi sendiri memang sudah lama dikenal sebagai ‘pembunuh’. Banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa paparan berlebihan pada udara berkualitas buruk, bisa menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan contohnya batuk, mengi, asma kronis, dan kanker dan bahkan kematian.

Pada 2022, ada laporan menyatakan bahwa 9 juta orang meninggal setiap tahun karena masalah terkait polusi udara, yang mana sebetulnya angka kematian ini dihindari dan diperbaiki jika kualitas udara bisa ditingkatkan. Sementara pada laporan berbeda lainnya, disebutkan bahwa mayoritas populasi penduduk dunia atau sekitar 99 persen menghirup udara beracun.

“Dampak perubahan iklim ke kesehatan bisa sulit untuk dibahas, karena bisa terasa sangat menakutkan. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan hasil ini menunjukkan bahwa beralih ke kendaraan listrik adalah bagian yang penting,” Dr. Sandrah Eckel, profesor ilmu kependudukan dan kesehatan masyarakat sekaligus penulis studi.

(Mg/Fitri Arifah)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut