get app
inews
Aa Read Next : Waspada! Rutin Konsumsi Mi Instan Bisa Sebabkan Kanker Hingga Stroke

Sering Disamakan, Ternyata Ini Perbedaan Batu Ginjal dan Gagal Ginjal

Rabu, 08 Februari 2023 | 13:15 WIB
header img
Sering Disamakan, Ternyata Ini Perbedaan Batu Ginjal dan Gagal Ginjal. Foto: Ilustrasi

Semarang, iNewsSemarang.id- Jenis penyakit Batu Ginjal dan Gagal Ginjal seringkali dianggap sama oleh masyarakat. Terlebih, gejala yang dirasakan antara kedua masalah kesehatan ini sekilas memang mirip.

Mengutip dari situs resmi Mount Sinau, yang ditinjau oleh Direktur Renal Transplant Program Alan Benvenisty, MD, Mount Sinai ST. Luke’s dan Mount Sinai Roosevelt, meskipun ada sejumlah gejala yang mirip, sakit batu ginjal dan gagal ginjal adalah dua jenis penyakit yang  berbeda.

Nama medis dari batu ginjal adalah nefrolitiasis atau urolitiasis sendiri dapat dikatakan cukup familiar. Pasalnya, sekitar 12 % pria dan 5 % wania yang menderita batu ginjal saat sudah berumur 70 tahun. Batu ginjal bisa terbentuk apabila pasien memiliki kadar kalsium, oksalat, sistin, atau asam urat yang tinggi dalam urin.

Sebenarnya, batu dapat terbentuk ketika zat-zat tersebut ada di level normal, hanya bila kadar urin yang diproduksi pasien setiap hari rendah. Zat-zat ini membentuk kristal yang bersarang di ginjal, dan seiring waktu bertambah besar, dan menghasilkan batu ginjal.

Pasien yang mengidap batu ginjal, biasanya merasakan gejala seperti nyeri panggul (sisi antara tulang rusuk dan pinggul), darah dalam urin, ada kerikil atau batu kecil dalam urin, hingga muntah dan nyeri saat buang air kecil.

Batu ginjal ini, umumnya akan bergerak melalui saluran kandung kemih dan keluar dari tubuh melalui urin. Jika tersangkut dan terhalangi, dapat memicu rasa sakit. Namun, ingat, batu ginjal ini tak dapat selalu bisa keluar dengan sendirinya dan terkadang harus sampai butuh obat untuk membantu mempercepat alirannya atau prosedur atau operasi untuk mengeluarkannya.

Komplikasi seperti asam urat, penyakit Crohn, obesitas, dan operasi bypass lambung, kurang minum cairan seperti air mineral, pola makan dengan kadar kalsium rendah, penggunaan suplemen kalsium, pola makan dengan protein hewani tingkat tinggi, pola makan tinggi gula dan natrium, bisa menjadi beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit batu ginjal.

Jika tadi adalah penjabaran batu ginjal, maka penyakit  gagal ginjal memiliki penyebabnya sendiri. Gagal ginjal dapat terjadi saat darah yang mengalir ke ginjal lebih sedikit dari biasanya. Faktornya dapat dipicu oleh gagal jantung, karena kemungkinan jantung tidak mampu memompa suplai darah yang cukup ke ginjal, alhasil ginjal pun rusak.

Selain itu, penyebab rusaknya ginjal meliputi infeksi, kanker, obat-obatan tertentu, dan kondisi autoimun tertentu (saat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya). Kita perlu waspada akan gagal ginjal, karena sebagian orang tidak sadar akan gejala awal sama sekali.

Namun, secara umum penderita gagal ginjal ditandai oleh buang air kecil lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali, urin mengandung darah, bengkak di tungkai atau kaki, muntah, merasa lemah, bahkan rasa bingung.

(Mg/Shinta)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut