JAKARTA, iNewsSemarang.id - Seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) dilaporkan hilang di Turki sejak pekan lalu. Dosen yang bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama itu hilang di Turki saat perjalanan kembali dari aktivitas University of South-Eastern Norway (USN) di Oslo, Norwegia.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid menjelaskan bagaimana kronologi hilangnya salah satu dosen universitas yang dipimpinnya itu. Mulanya, UII mengirimkan tim yang terdiri dari empat orang ke USN, termasuk dirinya dan Rafie. Tim tersebut berada di Oslo selama sepekan dalam rangka kunjungan mempererat kerja sama kedua universitas.
"Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo," tutur Prof Fathul.
Menurut Prof Fathul, dia terakhir kali berjumpa dengan Rafie di Oslo, Norwegia pada 11 Februari 2023. Tim tersebut mengambil penerbangan untuk kembali ke Indonesia, dengan Rafie mengambil rute melalui Istanbul, Turki – Riyadh, Arab Saudi – Istanbul, Turki – Jakarta.
Diketahui Rafie terakhir kali mengirim pesan kepada istrinya sebelum naik ke pesawat di Istanbul pada 12 Februari 2023 siang dan tidak pernah mengirim pesan lagi. Berbagai upaya untuk menghubungi dosen berusia 36 tahun itu, termasuk melalui surel dan kanal daring tidak mendapat respon.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan bahwa KJRI di Istanbul telah menerima laporan tentang hilangnya Rafie. Pihak KJRI tengah melalukan koordinasi untuk mencari keberadaan Rafie.
“KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” kata Judha melalui pesan singkat kepada media, Sabtu, (18/2/2023).
Sementara itu pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir. UII juga terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
"Kami mengimbau kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan Radie untuk menghubungi UII," kata Prof Fathul.
Editor : Maulana Salman