get app
inews
Aa Read Next : Sosok Serda Maria Jacoba Samuel, Kowad Cantik yang Sering Ditegur Atasan gegara Rambut Pirang

Penampakan Gerhana Hibrid di Papua, Fenomena Alam Langka Terlihat di Indonesia

Kamis, 20 April 2023 | 11:38 WIB
header img
Gerhana Matahari Hibrid di Papua Mulai Tampak (foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Fenomena alam langka berupa gerhana matahari hibrid terlihat di Indonesia. Salah satunya terlihat jelas di Biak, Papua mulai tampak, Kamis (20/4/2023). Dari livestreaming BMKG memperlihatkan matahari mulai tertutup sebagian.

Dilaporkan pemantauan itu berada di Nirmala Beach Hotel Biak. Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi mengatakan Papua akan menikmati fenomena alam berupa gerhana matahari hibrid pada Kamis, 20 April 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gerhana matahari hibrida itu dapat diamati di Biak, Papua dan Pulau Kisar, Maluku.

"Gerhana matahari total dapat diamati di Biak dan Pulau Kisar. Sementara gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Dia memaparkan, durasi puncak gerhana di Biak selama satu menit dua detik pada pukul 13.57.13 WIT. Sementara durasi puncak gerhana di Pulau Kisar selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT.

Untuk gerhana matahari sebagian, ia menambahkan, dapat diamati di sebagian wilayah Indonesia. Namun, sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak dapat mengamati gerhana matahari.

Suko Prayitno mengatakan fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023 itu merupakan gerhana matahari hibrid. Gerhana matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Suko menjelaskan, gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut