SYDNEY, iNewsSemarang.id - Fenomena alam langka gerhana matahari juga terlihat di langit Australia, Kamis (20/4/2023) pagi waktu setempat. Sebanyak 20.000 pasang mata menyaksikan gerhana matahari total itu di Kota Exmouth. Ajaibnya, Kota Exmouth dan wilayah lain di Australia sempat mengalami gelap selama sekitar 1 menit.
Kota dengan penduduk tak sampai 3.000 jiwa itu menjadi salah satu titik pengamatan gerhana di Negeri Kangguru. Bukan hanya penduduk Australia, banyak turis dan ilmuwan dari mancanegara turut mengamati peristiwa langka tersebut, bahkan ada yang datang sejak beberapa hari lalu.
Mereka mendirikan tenda, membawa kendaraan trailer, seta tak lupa membawa teropong dan lainnya untuk mengabadikan momen tersebut.
Astronom badan antariksa Amerika Serikat (AS) NASA Henry Throop ikut mengamati gerhana di Exmouth.
“Bukankah ini luar biasa? Ini sangat fantastis, sangat mengejutkan. Ini sangat tajam dan sangat cerah. Anda bisa melihat korona mengelilingi matahari di sana,” katanya kepada Australian Broadcasting Corp (ABC).
Dia menambahkan proses gerhana total berlangsung hanya semenit, namun seperti sangat lama.
"Tidak ada lagi yang bisa Anda lihat seperti itu. Ini luar biasa, spektakuler. Kemudian Anda bisa melihat Jupiter dan Merkurius pada waktu yang sama di siang hari, bahkan melihat Merkurius sama sekali sangat jarang. Jadi itu luar biasa,” kata Throop, seperti dilaporkan kembali Associated Press.
Gerhana matahari hibrida bisa dilihat di Samudera Hindia menuju Pasifik. Beberapa orang yang beruntung bisa melihat kegelapan gerhana total atau cincin api saat matahari mengintip dari balik bulan baru.
Pakar matahari NASA Michael Kirk mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar sekali dalam 10 tahun. Terakhir terjadi pada 2013 dan berikutnya tidak sampai 2031.
"Mereka terjadi ketika Bumi berada di spot yang tepat, sehingga bulan baru dan matahari berukuran hampir sama persis di langit," katanya.
“Ini fenomena gila. Anda benar-benar menyaksikan bulan semakin besar di langit," tuturnya.
Editor : Maulana Salman