4. Mie Kopyok
Mie kopyok adalah makanan dengan bahan utama mie lalu ditambah dengan tetelan daging dengan tambahan lauk berupa tahu dan kerupuk gendar. Gendar merupakan kerupuk yang terbuat dari adonan nasi dengan rasa renyah nan gurih.
Nama mie kopyok bukanlah nama satu-satunya, karena ada nama lain yang melekat pada makanan ini, seperti mie lontong dan mie teng-teng.
Untuk nama terakhir diberikan karena dulunya makanan ini dijual dengan cara membunyikan piring sehingga menghasilkan suara “teng teng teng” untuk menarik pembeli dari gerobak-gerobak penjual.
Selain mie, dalam satu porsi mie kopyok ditambah juga dengan irisan lontong, sehingga disebutlah mie lontong.
Pembuatannya hanyalah dengan mencelupkan mie basah dan kecambah ke dalam air mendidih, lalu menaruhnya di piring setelah irisan lontong dan tahu pong dimasukkan. Uniknya lagi, mie ini diberi kuah dengan bumbu putih yang telah diulek, lalu diberi tambahan irisan bawang goreng dan kecap di atasnya.
5. Tahu Petis
Dari namanya saja sudah terlihat bahwa tahu petis adalah makanan pedas dengan bahan dasar tahu kemudian diberi isian petis.
Untuk memberi petis ke dalamnya, tahu harus terlebih dahulu disayat, namun jangan sampai terbelah, baru diisi dengan petis.
Salah satu penjualnya adalah tahu petis prasojo yang ada di dekat simpang lima yang buka sampai sore.
6. Loenpia Semarang
Sebagai kota Loenpia, rasanya kalau berkunjung ke Semarang tanpa mencicipi lumpia serasa seperti belum pernah ke sana.
Loenpia, salah satu makanan khas Semarang (Foto : Instagram @lumpiasemarang_mini.)
Makanan ini dibuat dengan adonan tepung yang dibuat bundar kemudian diberi isian lalu dilipat dan digulung, baru digoreng di minyak panas.
Isian dari makanan dengan nama lain Loenpia ini adalah daging ayam, bawang putih, telur orak-arik, ebi, kecap, potongan sayuran, bahkan rebung.
7. Tahu Pong
Beberapa waktu lalu, ada tahu bulat yang digoreng dadakan dengan harga 500-an dan sudah pasti kehalalannya. Namun jauh sebelum itu ternyata ada makanan khas Semarang bernama tahu pong dengan persamaannya adalah terbuat dari tahu dengan isian sama-sama kopong.
Tidak hanya itu, bentuk keduanya juga sama, yakni bulat, walaupun tahu pong tidak sebulat tahu bulat. Namun tetap saja ada perbedaannya, yakni pada cara penyajian dan memakannya.
Untuk tahu pong sendiri, biasanya akan dimakan bersama dengan gimbal udang (bakwan udang dengan bentuk pipih) dan sambal rawit pedas untuk dicocol. Di Semarang ada yang menjualnya di Jalan Gajah Mada No. 63B.
Editor : Maulana Salman