Salah satu upayanya adalah dengan penguatan Good University Governance melalui penguatan penjaminan mutu. Menurutnya, banyak IAIN yang perlu akseleratif dan UIN Walisongo layak menjadi mentor.
Ia mencontohkan kerjasama antara UIN Walisongo yang menjadikan IPB sebagai Mentor. “Semua modul penjaminan mutu, Audit Mutu Internal(AMI),eksternal analisis kemudian didiseminasikan ke beberapa IAIN. Quality Assurance perlu dikawal karena ini adalah kunci Perguruan Tinggi utamanya diproses perencanaan. Prestasi, akreditasi dan rekognisi adalah sebagian hasilnya,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Bone Prof.Dr.H.Syahabuddin,M.Ag menyebut MOU dengan UIN Walisongo dilakukan karena IAIN Bone membutuhkan support wejangan dan arahan dan IAIN Bone berkiblat dengan UIN Walisongo. Menurutnya, rektor yg dianggap berhasil diantara UIN, MOU dengan UIN Walisongo dgn kelasnya lebih tinggi.
“IAIN tidak akan besar tanpa lembaga besar. Kesepakatan dengan UIN dibidang Tridharma perguruan tinggi memperkuat IAIN Bone agar berhasil di bidang tridharma” ungkapnya.
Editor : Miftahul Arief