Simak! Berikut 4 Hukum Ibadah Haji bagi Umat Islam yang Perlu Dipahami

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Namun tidak semua orang diwajibkan untuk melakukan ibadah istimewa ini, oleh karena itu hukum ibadah haji bagi umat Islam perlu dipahami dengan baik.

Secara bahasa, haji memiliki makna menyengaja atau menuju. Sedangkan secara istilah, haji artinya adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Mekkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.

Baca Juga

Kuota Jemaah Haji Jateng Capai 30.377, Petugas Diminta Melayani dengan Ikhlas dan Senang Hati

Lantas bagaimana hukumnya ibadah haji bagi umat islam? Sebelum itu, ketahui dulu syarat-syarat wajib haji berikut ini:

Syarat Wajib Haji 

Syarat wajib haji sebenarnya ada lima. Adapun beberapa syaratnya antara lain adalah sebagai berikut ini:

1. Beragama Islam

Baca Juga

Kisah Sunan Kalijaga Batal Pergi Haji dan Ancaman Masyarakat Jawa Kembali Kafir

Beragama islam adalah syarat wajib pertama seseorang dalam melaksanakan ibadah haji. Terlebih, ibadah haji merupakan bagian dari rukun islam tepatnya rukun islam kelima.

2. Baligh

Syarat Haji yang kedua adalah seseorang harus sudah baligh. Dalam hal ini, artinya seorang muslim sudah bisa membedakan mana yang baik atau benar dan yang tidak. 

Baca Juga

Viral Jemaah Haji Bawa Foto Mayor Teddy Berdoa agar Berjodoh, Banjir Kritik Netizen

3. Berakal Sehat

Selain itu, harus berakal sehat sehingga akan bisa mengikuti ketentuan dan panduan pelaksanaan ibadah haji.

4. Merdeka, bukan hamba sahaya

Baca Juga

Viral Warga Gelar Ritual Ibadah Haji di Gunung Bawakaraeng, MUI Turun Tangan

Syarat wajib haji berikutnya adalah merdeka, atau bukan hamba sahaya. Artinya, seseorang tidak sedang menjadi budak atau hamba sahaya.

5. Mampu

Sebagai rukun islam kelima, ibadah haji diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu. Baik secara materi, mental, hati, pengetahuan, hingga keamanan. Secara materi atau finansial, harta yang dipakai juga harus halal dan jangan sampai berasal dari sumber yang batil.

Editor : Maulana Salman