SEMARANG, iNewsSemarang.id - Ramainya berita yang beredar di media sosial yang menyatakan bahwa seolah-olah PSIS terusir dari stadion Citarum yang selama ini menjadi homebase nya tim kebanggaan kota Semarang, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggarisbawahi jika PSIS bisa tetap berlatih di Stadion Citarum.
"Semalam saya sudah membaca medsosnya teman-teman Manajemen PSIS, yang mana di situ disebutkan bahwa dari PSIS merasa diusir atau terusir dari Citarum. La ini kami sampaikan bahwa tidak, sama sekali tidak. Kita tetap mendukung PSIS. Kami tetap mencintai PSIS. Hanya beda di manajemen pengelolaan stadion Citarum," tegas Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga Kota Semarang, Fravarta Sadman dalam konferensi pers di Balaikota, Sabtu (3/6/2023) siang.
Dirinya kemudian menerangkan jika pergantian pengelola stadion Citarum yang semula dilakukan oleh manajemen PSIS kini beralih ke pihak lain dikarenakan kontrak manajemen PSIS untuk mengelola stadion Citarum berakhir pada tanggal 22 April 2023.
"Kontrak itu terakhir tanggal 22 April habis. Di situ disebutkan empat bulan menjelang habis itu diharapkan ada penawaran lagi untuk mau melanjutkan tidak. Kita tunggu sampai berakhirnya kontrak, kita komunikasi terus sama temen-temen PT Mahesa Jenar ternyata tidak ada respon akan diperpanjang," ujarnya.
Pihak manajemen PSIS sendiri tidak memperpanjang kontrak dan saat itu Pemerintah Kota Semarang sudah memberikan toleransi waktu penawaran perpanjangan, sehingga saat ada pihak lain yang berminat mengelola maka diberikan kepada pihak pengelola yang baru.
Hal ini dikarenakan Pemkot Semarang harus bertindak tegas untuk menyelamatkan aset negara serta masyarakat tetap bisa memanfaatkan stadion Citarum seperti sedia kala.
"Kami, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinpora kemudian memberikan tenggang waktu kepada pihak manajemen PSIS untuk menyelesaikan pembayaran perpanjangan masa pengelolaan stadion selama 1 bulan lebih, namun karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan, pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum," terang Fravarta.
Lebih lanjut, Fravarta menjelaskan dengan pengelolaan stadion Citarum oleh pihak lain diharapkan pengelolaannya akan menjadi lebih profesional dan nantinya Stadion Citarum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, manajemen PSIS juga bisa lebih fokus dalam mengelola, mengawal dan membesarkan PSIS.
"Intinya bahwa dengan pengelolaan Stadion Citarum melalui manajemen yang baru tidak kemudian membuat PSIS terusir. Itu sudah kami sebutkan bahwa PSIS tetap latihan di situ, kemudian yang lain juga di situ. PSIS pun kalau mau berlatih di situ silahkan," pungkas Fravarta.
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menambahkan jika Pemerintah Kota Semarang berjalan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan dimana terkait pengelolaan barang milik daerah telah diatur dalam Permendagri Nomor 41 tahun 2021 tentang penatausahaan barang milik daerah. Di lain pihak ada klub sepak bola PSIS yang dikelola secara profesional.
"Di lain pihak ada organisasi atau klub PSIS dimana klub ini adalah kebanggaan kita bersama yang dikelola secara profesional. Kalau kita sudah bicara secara profesional maka barang milik daerah pun harus dikelola secara profesional," ungkap Iswar.
Iswar mengajak pihak-pihak terkait untuk bertemu dan berdiskusi bersama guna membangun kota Semarang menjadi lebih baik.
"PSIS klub besar, klub kebanggaan kita yang memang harus kita support," ucap Iswar.
Editor : Agus Riyadi