YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id - Helarius Daru Indrajaya atau Ndarboy Genk menciptakan lagu berjudul Suara spesial untuk bakal calon presiden (bacapres) 2024 Ganjar Pranowo. Lagu yang merupakan akronim dari Suara Untuk Rakyat ini ditampilkan langsung oleh Daru ke hadapan Ganjar di resto Hotel Ambarukmo, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa (22/8/2023) sore.
Musisi dangdut itu mengungkapkan lagu yang dibuatnya ini memiliki lirik yang sarat akan pesan wong cilik kepada pemimpinnya. Pemimpin yang dimaksud tersebut tak lain adalah Ganjar Pranowo.
“Karena memang lagu ini menurut saya kok Pak Ganjar banget. Saya juga pernah di Jawa Tengah, menuntut ilmu di UNNES, Universitas Negeri Semarang,” kata Daru.
Ganjar Pranowo di resto Hotel Ambarukmo, Kota Yogyakarta. (Foto: Dok MPI)
Adapun, salah satu penggalan lirik lagu Suara adalah ‘Kamu wong cilik, kadang rawane ngritik. Nanging atine ojo digawe kecele. Pamit sewu bapak ibu yang terhormat, kulo titip mandat mikir no rakyat’.
Artinya dalam terjemahan Jawa-Indonesia adalah ‘Kamu adalah orang kecil, terkadang rentan terhadap kritik. Tapi jangan biarkan hatimu tertipu. Bapak dan ibu yang terhormat, saya mempercayakan kepada Anda amanat untuk memikirkan rakyat’.
“Biasanya kan kalau mandat itu orang atasan ke bawahan, bagaimana seorang pemimpin bisa tidak menerima mandat dari masyarakat yang seharusnya memikirkan. Begitulah Pak Ganjar memikirkan rakyat,” kata Daru.
Di resto Hotel Ambarukmo, Daru berbincang banyak dengan Ganjar sambil ngopi dan nyemil bareng. Bersama seniman lain yang merupakan kawan-kawan Daru, Ganjar kerap terlihat tertawa dan sesekali menepuk pundak mereka.
Daru pun bersyukur bisa bertemu sosok idola yang menjadi inspirasi terciptanya lagu Suara ini. Pasalnya Daru berupaya bertemu di sela kesibukkan Ganjar selama berkegiatan di Yogyakarta.
“Puji syukur Bapak Ganjar Pranowo, Mas Ganjar mau di sela-sela kegiatannya di Jogja. Dari jam 9 pagi saya di sini, saya pengen menyuarakan lagu ini,” kata Daru.
“Respek Pak Ganjar, saya tidak tahu capek atau ngga, tapi masih kau sempat duduk bersama teman-teman seniman ini. Ngopi bareng dan ngobrolnya tidak singkat, mengalir. Kayak ini bapakku, masku,” katanya.
Editor : Maulana Salman