KENDAL, iNewsSemarang.id - Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kendal mencatatkan namanya dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) saat dilaunching Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Selasa (29/8/2023). Gedung dua lantai seluas 4.060 meter persegi dengan luas lantai satu seluas 1.132 meter persegi dan lantai dua seluas 932 meter persegi terletak di Jalan Gajahmada Kelurahan Karangsari Kendal.
Perwakilan MURI, Sari Widayati menyampaikan, Perpusda Kendal mencatatkan namanya sebagai Perpustakaan Daerah terluas di Indonesia. Rekor ini tercatat di MURI dengan nomor 11.185
"Sebelum rekor ini, sudah banyak karsa atau karya dari Kabupaten Kendal yang tercatat di MURI," kata Sari Widayati.
Diantara rekor yang pernah diraih yakni, senam SKJ dan Poco-Poco dengan peserta terbanyak pada Oktober 2002, gandengan tangan terpanjang sepanjang 31 kilometer pada Maret 2004, bakar jagung terpanjang pada Juni 2004, sepeda santai dengan peserta terbanyak pada 2005, pengajian serentak di 285 kelurahan/desa pada Juli 2008, mencabut duri ikan dengan peserta terbanyak pada 2011, lomba memancing kakap putih dengan peserta terbanyak tingkat nasional pada November 2016 dan minum kopi wanita terbanyak pada Februari 2022.
"Hari ini, 29 Agustus 2023 kami kembali mencatat rekor baru yakni, gedung perpustakaan terluas tingkat daerah se-Indonesia," ujarnya.
Dia menjelaskan, pencatatan rekor baru ini diperkuat dengan rekomendasi dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang memberikan nilai lebih pada gedung Perpusda Kendal.
"Gedung ini tidak hanya sebagai sarana baca tapi juga sebagai creative hub bagi kegiatan positif masyarakat," terang dia.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengklaim bahwa gedung Perpusda Kendal merupakan gedung perpustakaan yang terbaik se-Indonesia tingkat daerah.
"Kalau ada di tingkat daerah yang lebih baik dari ini, tolong bilang ke saya," katanya.
Dico menyampaikan, konsep awal dalam membangun Perpusda Kendal bukanlah sesuatu hal yang mudah. Banyak upaya yang diperjuangkan dalam membangun gedung ini hingga Perpusda Kendal bisa terwujud.
"Konsep yang kita terapkan saat membangun adalah bagaimana caranya agar bangunan yang dilakukan tidak asal-asalan, tapi bisa berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," jelasnya.
Dico membeberkan, Perpusda Kendal yang berdiri megah dengan desain kekinian menelan biaya hingga Rp15 miliar. Anggaran itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat Rp10 miliar dan APBD Kendal sebesar Rp5 miliar.
Perpusda Kendal memiliki banyak fasilitas, diantaranya yakni, ruang meeting, ruang audio visual, ruang podcast serta ruang lainnya.
"Kita memiliki standar yang tinggi dalam membangun Kabupaten Kendal. Harapannya, bisa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Kendal," tandasnya.
Editor : Agus Riyadi